Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Yusril Ihza Mahendra. TEMPO
TEMPO.CO, Jakarta - Yusril Ihza Mahendra mengaku siap melawan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. Dia yakin bahwa elektabilitas dirinya akan meningkat tajam setelah partai politik pendukung mengumumkan pencalonannya secara resmi.
“Tenang saja dulu. Apa yang sudah diungkapkan di media itu kan baru di permukaan, tapi substansi sebenarnya ada di balik semua itu. Jadi, sabar ajalah. Pokoknya, saya siap maju dan insya Allah akan maju,” ujar Yusril saat ditemui di Cikini, Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2016.
Saat pemilihan mendatang, Mantan Menteri Sekretaris Negara ini berharap akan berkompetisi dengan Ahok secara head to head. Meski begitu, ia belum membeberkan nama pasangan yang akan mendampinginya. Komunikasi politik dengan beberapa partai politik pun, kata Yusril, masih dilakukan hingga saat ini.
“Pokoknya dengan partai ini (komunikasi politik) jalan terus, kecuali NasDem, Hanura, dan Golkar. Tapi, dengan personel-personel Golkar pun masih terus berkomunikasi. Masih dalam proses pembicaraan dan tunggu saja dalam beberapa hari ke depan ini, insya Allah sudah ada keputusan,” katanya.
Dalam pemberitaan Tempo pada Jumat, 22 Juli 2016, Yusril mengklaim menjadi penantang terkuat Ahok untuk pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. Pernyataannya itu mengacu pada hasil survei beberapa lembaga yang memuat namanya mengekor di belakang nama Ahok.
