Ketua DPRD DKI: Percaloan di RSUD Sudah Keterlaluan  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 26 Agustus 2016 19:01 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) bersama Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi (kanan) menunjukan laporan keterangan pertanggungjawaban Gubernur di Gedung DPRD, 23 April 2015. DPRD memberikan rapor merah atas kinerja buruk yang dijalankan oleh Ahok pada periode 2014. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan praktek percaloan di sejumlah rumah sakit daerah di Jakarta sudah keterlaluan. Percaloan terjadi mulai fasilitas kamar hingga nomor antrean.

"Bahwasanya terjadi kebobrokan RSUD Jakarta. Kami rapat dengan Kadis Kesehatan, baru ngomong dua hari, saya mendapatkan lagi (kasus). Berarti belum ada tindakan," kata Prasetio saat ditemui di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat, 26 Agustus 2016.

Hari ini, Prasetio menerima seseorang yang mengaku menjadi korban percaloan. Eti Herlina, 44 tahun, warga Karanganyar, Jakarta Pusat, mengaku menjadi korban calo nomor. Menurut Eti, ini bukan kali pertama ia menjadi korban calo nomor di RSUD Tarakan.

Kemarin, Eti, yang mengantarkan suaminya berobat untuk penyakit leukemia, sengaja menunggu dari subuh di RSUD Tarakan agar mendapat nomor antrean awal. Namun, meski telah berangkat pukul 05.00 WIB, ia tetap mendapat nomor antrean di atas 35. Padahal, menurut dia, tak ada pasien lain yang mendapat nomor 1-35.

"Kemudian, datang pasien dari Cibubur dan Tangerang, belakangan, tapi kok nomornya dapat yang muda (awal)," tutur Eti, bercerita. Ia pun curiga telah menjadi korban praktek calo. Pasalnya, ia mengaku melihat seseorang di RSUD yang memegang nomor antrean satu hingga lima. Orang tersebut tak mengenakan pakaian dinas rumah sakit sama sekali.

Prasetio mengatakan kasus yang menimpa Eti itu merupakan bukti ketidakseriusan Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatasi masalah percaloan. Padahal, kata Prasetio, 2 hari lalu, ia baru saja mengingatkan mereka dalam rapat.

Ini pun bukan kasus pertama yang ia temukan. Kasus kamar RSUD fiktif, yang sempat mencuat beberapa waktu lalu, juga kasus penduduk yang masih tak bisa mengakses BPJS, masih sering ia lihat.

Prasetio mengatakan akan segera mengumpulkan pihak-pihak terkait guna membahas masalah ini. "Saya akan rapat dengan Komisi E, kami panggil (Dinas Kesehatan DKI)," ucap Prasetio.

Ia menegaskan, kasus seperti ini sangat merugikan masyarakat yang mengalami keterbatasan ekonomi. Fasilitas kesehatan yang seharusnya bisa diakses semua orang justru menjadi dikomersialkan.

"Yang menggunakan BPJS pasti tersingkirkan. Lebih condong yang komersialnya," kata Prasetio. Kasus semacam ini ia temukan di beberapa RSUD, seperti Duren Sawit dan Budi Asih. Ia meminta Dinkes meningkatkan pengawasannya terhadap praktek seperti ini.

EGI ADYATAMA

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

2 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

5 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

8 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

36 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

44 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

47 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

52 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

4 Maret 2024

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

2 Maret 2024

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya