Ahok Stop Bantuan, Nasib Pusdok HB Jassin Memprihatinkan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 27 Agustus 2016 08:00 WIB

Sejumlah masyarakat mengikuti kegiatan Kliping Massal sebagai upaya penyelamatan Sastra di Perpustakaan HB Jassin, Jakarta. (22/05). Kliping massal ini suatu bentuk kepedulian masyarakat terhadap kelangsungan pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pelaksana Harian Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin (PDS HB Jassin) Ariany Isnamurti mempertanyakan alasan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang tidak lagi mengucurkan dana hibah kepada PDS. Padahal dana yang diberikan pemerintah, kata Ariany, dapat digunakan untuk biaya pemeliharaan koleksi sastra di PDS.

“Mendokumentasi dan membayar karyawan minimal Rp 1,2 miliar dalam satu tahun. Perawatan itu bukan sekadar fisik, tapi pelestarian naskah,” kata Ariany di gedung PDS HB Jassin yang berlokasi di wilayah Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Jumat, 26 Agustus 2016.

Menurut Ariany, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta tidak lagi memberikan dana hibah untuk pengoperasian PDS sejak tahun ini. Alasannya, dana hibah tidak dapat diberikan terus-menerus lantaran PDS bukan lembaga naungan pemerintah.

Padahal, PDS membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk menjaga koleksi sastra agar tidak rusak. Animo masyarakat pun baik mengingat masih ada anak muda, khususnya mahasiswa mencari informasi seputar karya sastra dan kisah hidup pengarangnya. Bahkan, beberapa wisatawan kerap kali berkunjung. Mereka berasal Australia, Jepang, Jerman, Prancis, dan Singapura. Lembaga ini pun terbuka untuk umum setiap Senin-Jumat pukul 09.00-15.00 WIB.

“PDS ini lembaga nirlaba yang mendokumentasikan hasil karya pemikiran pengarang dan itu harus didukung oleh pemerintah, karena menjadi salah satu aset yang luar biasa. "Di luar negeri, apresiasinya kepada kebudayaan cukup tinggi, sedangkan kita, kapankah pemerintah menganggap itu penting. Mimpinya Pak Jassin mau PDS menjadi satu-satunya pusat data dan informasi sastra,” ujar Ariany.

Pada 2015, PDS memperoleh dana dari pemerintah sebesar Rp 280 juta. Namun, angka itu lebih kecil ketimbang proposal yang diajukan, yakni Rp 1,2 miliar. Ariany mengklaim, kondisi seperti itu dirasakan setelah Presiden Joko Widodo tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Pak Jokowi sempat berkunjung ke sini pada 2012. Waktu itu saya diberitahu Jumat malam. Pak Jokowi memberi pesan untuk digitalisasi (koleksi), tapi tetap mempertahankan manual (arsip fisik),” jelasnya.

Hingga saat ini, koleksi sastra yang terdaftar adalah 21.300 buku fiksi, 17.700 buku non fiksi, 475 referensi, 875 naskah atau buku drama, 870 biografi pengarang, 130.534 kliping, 690 foto pengarang, 789 skripsi dan disertasi, 742 rekaman suara, dan 25 video kaset rekaman gambar.“Ada sekitar 300 ribu koleksi,” katanya.

Berdasarkan pantauan Tempo, pendingin di ruang koleksi PDS tidak menyala. Tampak juga tumpukan koran-koran lama yang belum dirapikan lantaran kurangnya fasilitas pendukung, seperti rak buku dan map.

LANI DIANA | JH

Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya