Tiga Hal yang Menghantui Hani Setelah Mencicipi Kopi Mirna  

Reporter

Selasa, 30 Agustus 2016 06:35 WIB

Terdakwa Jessica Kumala Wongso mendengarkan keterangan saksi kunci kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Hani Juwita Boon di PN Jakarta Pusat, Jakarta, 13 Juli 2016. Selain Hani, Jaksa Penuntut Umum menghadirkan dua saksi lainnya yakni pegawai Cafe Oliver Rangga sebagai peracik (Batista) es kopi Vietnamese, Jukiah dan Agus Triyono selaku kasir serta pemutaran rekaman CCTV. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Ardianto sempat memeriksa tubuh Hani alias Boon Juwita, kawan Wayan Mirna Salihin yang tewas setelah meminum kopi Vietnam di Kafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada 6 Januari 2016.

Ardianto saat itu sedang jaga di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng. Tubuh Mirna yang terkulai dibawa ke rumah sakit ini. Ardianto memeriksa tubuh Mirna disaksikan Hani. Dia menjelaskan bahwa Mirna telah meninggal.

"Hani panik, tangannya terlihat gemetar. Saya bisa mati juga tidak, Dok? Karena dia mengaku minum kopi yang diminum Mirna juga di gelas yang sama," kata Ardianto saat memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin, 29 Agustus 2016.

Dalam kasus tewasnya Mirna, jaksa menuduh Jessica Kumala Wongso sebagai pelakunya. Jessica datang terlebih dulu di Kafe Olivier dan memesan kopi Vietnam untuk Mirna. Mirna, Hani, dan Jessica pernah sama-sama belajar di Billyblue College, Australia.

Ardianto mengatakan dia mencoba menenangkan Hani dan memeriksanya. "Saya periksa nadi dan tensinya, tapi tidak menemukan kelainan apa-apa. Kondisinya normal," katanya.

Tidak hanya diperiksa, Ardianto juga memberikan resep obat kepada Hani saat hendak pulang. Satu obat untuk menyerap racun dan satu lagi untuk menahan penyebaran racun.

"Saya kasih dua resep obat," ucapnya. Selain itu, Ardianto menyarankan Hani memperbanyak makan dan minum agar racun yang ada di tubuhnya ternetralisasi. "Saya suruh banyak makan dan minum sebagai detoks alami," ujarnya.

Setelah Mirna meninggal, polisi beberapa kali memeriksa Hani. Dia sempat menangis seusai diperiksa selama 11 jam. Ada sejumlah penyebab kematian Mirna menghantuinya.

Pertama, Mirna adalah sahabat dekatnya. Edhi Darmawan Salihin, ayah Mirna Salihin, pernah melihat Hani bermain ke rumahnya. "Kenapa nangis? Karena dia ngomong yang sebenarnya. Ini anak polos, enggak ada masalah dia," tutur Edhi, menceritakan Hani yang menangis saat diperiksa polisi.

Kedua, Hani menyaksikan bagaimana maut menjemput sahabatnya. Pada persidangan 13 Juli 2016, Hani memberi kesaksian tentang hal itu. "Setelah minum, Mirna bilang, 'ini enggak enak banget. This is so awful'."

Hani melanjutkan, wajah sahabatnya tersebut pun terlihat marah. Hani pun meminta diambilkan air putih. Jessica merespons dan langsung mengambilkan air putih untuk Mirna. Tinggallah Mirna dan Hani berdua.

Mirna pun menyebut rasa kopinya sangat parah dan tidak ada aroma kopi. "Han, gue enggak bohong, ini parah banget. Sumpah enggak enak," kata Hani, menirukan ucapan Mirna.

"Begitu saya lihat menu, untuk tahu menu apa yang kita pesan. Baru saya lihat, Mirna sudah menengok dan bersandar tatapan kosong, keluar busa dari mulut, masih berusaha bernapas dan langsung meludah," urai Hani dengan berlinang air mata.

Setelah kejadian itu, Hani langsung menghubungi Arief Soemarko, suami Mirna, dan memintanya untuk cepat datang. Mirna pun dibawa ke klinik di Grand Indonesia. Sampai di klinik, dokter meminta Mirna segera dibawa ke rumah sakit.

Ketika tiba di RS Abdi Waluyo, Mirna masuk ke UGD dan menjalani pemeriksaan. Namun akhirnya nyawanya tidak tertolong.

Ketiga, Hani sempat mencicipi kopi Vietnam yang diminum Mirna. Memang benar, rasanya aneh. Namun kopi itu tidak sampai ditelannya. Di lidah Hani, kopi itu terasa pedas dan panas. Karena itu, Hani begitu panik setelah dokter menyatakan Mirna meninggal.

ABDUL AZIS

Berita terkait

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

3 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

11 jam lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

1 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

6 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

6 hari lalu

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

6 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

7 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

7 hari lalu

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

7 hari lalu

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.

Baca Selengkapnya