Tolak ke Rusun karena Jauh, Ahok: Kalian Jangan Manja  

Reporter

Rabu, 31 Agustus 2016 11:46 WIB

Warga RT 09/04 Rawajati, Pancoran menolak direlokasi ke Rumah Susun Marunda didampingi Ratna Sarumpaet. Kamis, 25 Agustus 2016. Tempo/Abdul Azis

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meminta penduduk yang menjadi korban relokasi tidak manja karena menolak pindah rusun yang jauh dari tempat tinggal mereka sebelumnya. Penolakan untuk pindah ke rusun karena jauh itu disampaikan warga Rawajati yang terletak persis di pinggir rel samping Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

Setidaknya ada 60 kepala keluarga yang tinggal di area permukiman itu. Mereka tinggal di 50 bangunan, yang sebagian besar masih bersifat semipermanen. Mereka sejatinya akan dipindahkan ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rawa Bebek, Jakarta Timur. Selama ini warga Rawajati menempati tanah negara.

Ahok meminta mereka yang dipindahkan itu agar tidak manja karena harus tinggal di tempat yang lebih jauh dari tempat kerjanya. "Sekarang saya tanya, saya suka katakan di antara kalian pun banyak yang tidak tinggal di Jakarta. Pagi-pagi sudah masuk kerja," kata Ahok di Balai Kota, Rabu, 31 Agustus 2016.

Menurut Ahok, jarak lokasi rumah susun cukup terjangkau lantaran masih berada di wilayah Jakarta. Selain itu, mereka yang bersedia tinggal di rusun juga difasilitasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dari bus sekolah gratis, Transjakarta gratis, subsidi pendidikan dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP), sampai jaminan kesehatan.

"Itu kami pindahkan bukan ke Belitung lho, masih di Jakarta juga. Saya kira ini sudah terlalu manja," ujar Ahok.

Ahok menganalogikan, jika memang ingin lokasi yang strategis, ia bisa saja memindahkan mereka ke pusat kota. Namun masalahnya, kata Ahok, hal tersebut tidak dibenarkan lantaran tanah tersebut milik negara. Ahok bahkan menyinggung, bagi masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi, ada baiknya ikut aturan.

Menurut dia, kemiskinan tidak bisa dijadikan alasan untuk membiarkan seseorang berhak menggunakan tanah negara secara ilegal. "Kalau kita lahir dengan harta yang tidak banyak, cuma karena kita miskin bukan berarti kita harus merampok tanah negara. Itu yang harus mesti adil di situ. Tapi, kalau otaknya mau ngerampok aja, ya enggak bisa," tutur Ahok.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

11 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

3 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

5 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

15 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

17 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

24 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

26 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

34 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

34 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

35 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya