Ahok: Gaji Pejabat Jakarta Tinggi, ke Luar Negeri Melulu

Reporter

Rabu, 31 Agustus 2016 19:12 WIB

Sekretaris Daerah Saefullah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seusai upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XX, di Lapangan IRTI Monumen Nasional, Senin, 25 April 2016. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendorong anak buahnya maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur pada pemilihan kepala daerah Jakarta 2017.

Calon gubernur dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Sandiaga Uno, disebut-sebut sedang mempertimbangkan antara Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah atau Deputi Gubernur Jakarta Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni.

"Bagus. Semua mau maju bagus. Empat deputi mau maju lebih bagus. Langsung ada peluang eselon satu (diperebutkan) empat orang. Lumayan lho eselon satu gajinya. Ke luar negeri melulu lagi, kan. Lumayan," ucap Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2016.

Ahok mendukung rencana Saefullah, yang akan menjalankan uji kepatutan, sebagai bakal calon wakil gubernur dari Partai Gerindra. Dia menilai keputusan Saefullah berpolitik justru menguntungkan pegawai negeri sipil (PNS) di Jakarta. "Saya kira bagus. Saya selalu katakan, kalau semua pejabat mau jadi pejabat publik, itu bagus. Nanti ada kesempatan orang lain maju. Beliau juga udah belajar, kan," ujarnya.

Namun Ajok berpesan, para calon pemimpin harus mampu menawarkan kejujuran, kerapian, dan keberanian untuk mengambil suatu kebijakan dan keputusan. Sebab, tutur Ahok, jika semua PNS bisa membuktikan hal tersebut, sudah sepatutnya mereka semua maju ke ranah politik. Hal serupa Ahok sampaikan jika Sylviana Murni ikut maju dalam perebutan kursi pemimpin Jakarta.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra Jakarta Muhammad Taufik menyatakan ada tiga calon wakil gubernur yang bakal mendampingi Sandiaga Uno, yaitu Saefullah, Sylviana Murni, dan Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo.

"Kami mau fit and proper dulu ketiganya," ucap Taufik, pekan lalu. Taufik berujar, syarat pertama dalam memilih pendamping Sandiaga adalah calon wakil gubernur tersebut dapat menyerap dukungan massa. Dengan begitu, tutur Taufik, kesempatan menang lebih besar.

Selain dapat menambah suara, calon wakil gubernur diharapkan juga punya pengetahuan tentang birokrasi. Tiga nama itu sebetulnya telah memenuhi syarat itu lantaran semuanya berasal dari kalangan birokrat. "Tinggal dilihat siapa yang bisa menarik dukungan lebih banyak," kata Taufik.

LARISSA HUDA




Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

7 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

36 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

36 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

54 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

55 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

55 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya