Kriminolog: Bahasa Tubuh dan Bicara Jessica Tidak Serasi  

Reporter

Kamis, 1 September 2016 15:49 WIB

Terdakwa Jessica Kumala Wongso berdiskusi dengan kuasa hukumnya saat menjalani sidang ke-16 kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin dengan agenda mendengarkan keterangan saksi ahli di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 31 Agustus 2016. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kriminolog Universitas Indonesia, Ronny Rahman Nitibaskara, mengaku mengamati ketidakserasian antara bahasa tubuh Jessica Kumala Wongso dan ucapannya saat melakukan sesi wawancara. Jessica adalah terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin.

"Berkali-kali saya temukan ketidakserasian antara gerak tubuh dan ucapan. Dia sering melakukan defense, yaitu menyalahkan orang lain, melakukan blocking berkali-kali," kata Ronny dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 1 September 2016.

Menurut Ronny, ketidakserasian juga ditemukan dari nada bicara, getar, dan jeda Jessica yang terkesan ingin cepat menjawab sekenanya bila ditanya. Berdasarkan analisis, Ronny menilai Jessica terkesan selalu benar sendiri dan memiliki unsur menonjolkan diri atau narcissistic.

Ronny menggunakan metode baseline atau perilaku dasar saat mengamati Jessica. Sebab, sebelum itu, dia tidak melihat ada gerak tubuh mencurigakan saat melakukan pemeriksaan secara emosional. Jessica, kata dia, bahkan cenderung tenang dan tidak terlihat merasa tertekan.

Baca: Ahli Forensik RSCM Menceritakan Kronologi Kematian Mirna

Pengamatan dilakukan dua kali di Polda Metro Jaya. Selain mengamati Jessica, Ronny juga menganalisis gambar tayangan kejadian dalam closed-circuit television (CCTV) di kafe Olivier, Grand Indonesia. Menurut dia, dua kali pengamatan, termasuk di CCTV, sudah cukup membuatnya jelas memantau pergerakan Jessica. "Wajah-wajah dari Jessica, gerak-geriknya bisa dipantau. Kalau soal sianida di luar kemampuan saya," ujarnya.

Sidang Kamis siang ini merupakan yang ke-17 digelar. Selain Ronny, jaksa penuntut umum menghadirkan Sarlito Sarwono, guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Sejauh ini, ahli yang dihadirkan jaksa memberatkan Jessica.

Baca: Mayat Mirna Tidak Diotopsi, Ini Alasan Dokter Forensik RSCM

Kemarin, jaksa menghadirkan ahli forensik dan toksikologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Budi Sampurna. Dalam kesaksiannya, Budi menyatakan penyebab kematian Wayan Mirna Salihin karena racun sianida. Racun tersebut ditemukan di dalam es kopi Vietnam yang diminum Mirna.

Jessica membelikan minuman itu dengan maksud untuk mentraktir saat hendak melakukan reuni dengan Mirna dan Hani pada 6 Januari 2016. Setelah kematian Mirna, penyidik kemudian menetapkan Jessica sebagai tersangka pembunuhan berencana.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

1 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

1 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

3 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

4 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

4 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

4 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

4 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya