Warga mengikuti tradisi mandi keramas di Kali Cisadane, Tangerang, Banten, 5 Juni 2016. Tradisi tersebut dilakukan turun terumun untuk mensucikan diri memasuki bulan suci Ramadhan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menggelontorkan dana Rp 2 triliun untuk menormalisasi hilir Cisadane yang masuk wilayah Kabupaten Tangerang.
Aliran sungai yang akan dinormalisasi sepanjang 30 kilometer, dari perbatasan Kota Tangerang sampai Muara Tanjung Burung, Teluknaga, dan Pakuhaji.
Sekretaris Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah mengatakan pembiayaan normalisasi Cisadane menggunakan pola anggaran multiyears hingga 2019. "Untuk tahun anggaran 2016-2017 ini akan dikucurkan Rp 150 miliar hingga Rp 250 miliar," ujar Iwan kepada Tempo, Senin, 5 September 2016.
Untuk tahun ini, kata dia, kucuran dana dari pusat sudah dimasukkan ke Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan 2016 dan akan digunakan untuk mengeruk dan menanggul Sungai Cisadane sepanjang 3 kilometer.
"Titik yang akan dinormalisasi dari kampung baru Kohod, Kecamatan Pakuhaji hingga Muara Tanjung Burung," kata Iwan.
Menurut dia, selama ini wilayah hilir tersebut menjadi titik banjir paling parah ketika musim hujan tiba. "Dengan dinormalisasi, mungkin bisa meminimalkan banjir di wilayah hilir," katanya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang akan menertibkan bangunan-bangunan liar yang berdiri di bantaran Sungai Cisadane. Daerah aliran Sungai Cisadane, kata Iwan, harus bersih dari bangunan agar pengucuran dana dari pusat bisa lancar. "Syaratnya tidak ada bangunan di pinggiran sungai."
Iwan mengatakan 100 persen bibir Sungai Cisadane yang ada di Kabupaten Tangerang saat ini belum ditanggul. Hal ini menyebabkan sejumlah kecamatan yang dilintasi sungai itu, seperti Sepatan, Pakuhaji, dan Teluknaga rawan banjir.