Saksi Ahli FKUI: Gejala Kematian Mirna Beda dengan Sianida

Reporter

Editor

Mustafa moses

Rabu, 7 September 2016 23:05 WIB

Terdakwa Jessica Kumala Wongso (kanan) mendengarkan keterangan saksi ahli di PN Jakarta Pusat, 7 September 2016. Dalam sidang yang ke-19 tersebut, Saksi ahli mengemukakan jika dokter forensik hanya mengambil sampel lambung Mirna, oleh karena itu, penyebab kematian tidak bisa ditentukan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa penuntut umum dalam sidang kasus kopi bersianida mempertanyakan kemampuan saksi ahli dokter forensik dalam menganalisa gejala kematian pada korban keracunan sianida.

"Bisa analisa gejala kematian tanpa data?" kata jaksa Shandy Handika, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 7 September 2016.

Ahli toksikologi forensik Djaja Surya Atmadja mengungkapkan jika seorang dokter forensik mendapati kasus seperti itu, yang harus diperhatikan pertama kali adalah adanya kulit berwarna kemerahan, bibir tidak berwarna biru, bau bitter almond, lambung berwarna merah dan membengkak. "Terakhir adanya racun dalam hati, darah dan kulit," kata Djaja.

Jaksa Shandy kembali bertanya, apakah harus selalu ada tanda-tanda seperti itu dalam kasus keracunan. Djaja menjawab harus ada karena itu merupakan ciri khas. Shandy kemudian membandingkan dengan kesaksian pakar patologi forensik dari Australia, Beng Beng Ong, yang kemarin bersaksi untuk pihak Jessica. "Profesor Ong bilang tidak selalu ada tanda-tanda itu?"

Djaja menyatakan tanda-tanda bisa tidak terlihat jika seseorang mengalami keracunan sianida yang berbentuk gas. Dia menjelaskan, ada sianida dalam bentuk gas dan cairan. Dalam kasus Mirna, sianida yang ditemukan berbentuk cairan yaitu zat NaCN. Karena itu, dia memastikan akan ada ciri-ciri khas untuk mengenali seseorang kena racun sianida.

Pada kondisi jenazah Mirna, Djaja mengatakan bahwa penyebab kematian Mirna bukan diakibatkan keracunan sianida. Sebab, kandungan sianida dalam lambungnya hanya 0,2 miligram. "Kadar 0,2 miligram itu amat kecil. Hampir tidak ada artinya," ujar dia.

Selain itu, dia berujar bahwa tidak ditemukan adanya sianida dalam hati. Padahal, untuk membuktikan orang keracunan harus ditemukan kandungan sianida dan ion sianida dalam hati. Sementara dalam hasil pemeriksaan terhadap Mirna, tidak ditemukan kandungan racun tersebut. Terkahir, berdasarkan hasil pemeriksaan dari RS Abdi Waluyo, bibir Mirna juga diketahui berwarna biru. "Gejala utama keracunan sianida, warna merah terang."

FRISKI RIANA

Berita terkait

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

6 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

8 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

12 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

13 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

16 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya