Inikah Sinyal Kuat Megawati Mau Muluskan Jalan buat Ahok?  

Reporter

Editor

Sugiharto

Selasa, 13 September 2016 19:57 WIB

Megawati Soekarnoputri, Ahok, dan Jokowi. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan santer Gubernur DKI Jakarta petahanan Basuki Tjahaja Purnama bakal diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Pemilihan Kepala Daerah 2017.

Nama Ahok, begitu Basuki disapa, kian sering dipersepsikan dekat dengan partai pemenang Pemilu 2014 dengan 28 kursi di DPRD DKI Jakarta itu setelah Bambang Dwi Hartono dicopot dari posisi Pelaksana Tugas Ketua PDIP Jakarta. Bambang memang getol menyuarakan anti Ahok, baik di internal maupun eksternal partai.


Baca juga:
Reza & Isteri Gatot Diduga Ikut Pesta Makanan Jin, Benarkah?
Dituduh Menyetir & Menguasai Mario Teguh, Ini Reaksi Linna


Bambang juga ikut menghimpun tujuh pengurus partai di level DKI yang ogah mengusung Ahok dengan nama Koalisi Kekeluargaan. Mereka adalah PDIP, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Keadilan Sejahtera.

Pencopotan Bambang, yang juga salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, masih menyisakan menjadi misteri. Benarkah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri gerah karena Bambang begitu anti Ahok? Ketua PDIP definitif Adi Wijaya alias Aming pun dianggap tokoh yang dekat dengan Ahok.

Baca: Jika Mega Dukung Ahok, Begini Cara PDIP Meredam Pembangkang

Bambang sempat menyerahkan tujuh lembar surat kepada Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebelum serah-terima jabatan Ketua Dewan Perwakilan Daerah PDIP DKI Jakarta di Jalan Diponegoro, Menteng, Senin dua pekan lalu, 29 Agustus 2016. Surat dengan kop resmi itu berisi penjelasan mengapa Basuki Tjahaja Purnama tidak pantas dicalonkan dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.


Selanjutnya: Dosa-dosa Ahok..
<!--more-->
Dalam suratnya, Bambang merinci “dosa-dosa” Ahok sebagai gubernur. Dari serapan anggaran yang rendah, penggusuran yang memicu kemarahan warga, hingga proyek reklamasi Teluk Jakarta. Bambang mengaku masih memiliki tanggung jawab menyampaikan aspirasi arus bawah soal Basuki. “Saya memberikan masukan mengenai hal yang terjadi di lapangan. Salah saya kalau hanya diam,” kata Bambang pada Kamis, 1 September 2016, seperti dikutip di Majalah Tempo edisi 12 September 2016.

Baca juga:
Dituduh Menyetir & Menguasai Mario Teguh, Ini Reaksi Linna
Egi John Ancam Sebar Video Marshanda, Dia Marah Karena…

Sehari sebelum serah-terima jabatan, pengurus pusat partai berlambang banteng itu menggelar rapat di kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta. Semua pengurus dewan pimpinan pusat hadir, kecuali Bambang, yang menjabat Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu. Rapat itu kemudian memutuskan pemberhentian Bambang dan mengangkat Ady Wijaya sebagai Ketua DPD PDIP DKI Jakarta definitif. “Hampir semua pengurus setuju Bambang diganti,” kata Hasto Kristiyanto.

Sebelum Ady Wijaya terpilih, nama Prasetyo Edi Marsudi dan Gembong Warsono sempat muncul menjadi calon. Namun keduanya mental karena sudah menjadi ketua dan anggota DPRD DKI Jakarta. Seorang politikus PDIP mengatakan mereka tak dipilih karena masih resistan terhadap Basuki Tjahaja Purnama, gubernur inkumben yang kemungkinan besar kembali diusung PDIP.

Hasto mengatakan kriteria yang dipilih adalah sosok yang tidak memiliki jabatan lain sebagai anggota dewan ataupun pengurus pusat. “Jadi fokus sebagai ketua DPD DKI Jakarta saja,” katanya. Ady Wijaya, bendahara di DPD DKI Jakarta dalam tiga periode terakhir, dianggap paling memenuhi syarat.

Baca: Pilgub DKI: 3 Sinyal Megawati dan PDIP, Ahok Bakal Mulus?

Seperti ditulis Majalah Tempo edisi 12 September 2016, seorang pengurus PDIP mengatakan alasan pemberhentian Bambang itu bertalian dengan sikapnya yang ngotot menentang pencalonan Ahok sebagai calon gubernur. Bambang belakangan memang getol mendorong Dewan Pimpinan Cabang di DKI untuk menggelar aksi penolakan terhadap Ahok. Mantan wakil wali kota Surabaya ini juga rajin berkonsolidasi dengan semua anggota DPD DKI agar Basuki tidak diusung. “Sekarang sudah sulit mengembalikan suara arus bawah,” katanya.


Selanjutnya: Hasto...
<!--more-->
Hasto Kristiyanto membantah pemberhentian itu berhubungan dengan sikap Bambang yang terlalu agresif menolak Ahok. Dia mengatakan langkah itu diambil karena mempertimbangkan PDIP DKI Jakarta sudah saatnya memiliki ketua definitif. Selain itu, tahap pendaftaran calon sudah semakin dekat dan Komisi Pemilihan Umum mewajibkan semua partai memiliki ketua definitif saat proses pendaftaran.

Bambang enggan berspekulasi mengenai alasan pemberhentiannya. Dia mengatakan semua yang dilakukan--terkait dengan Ahok--hanya meneruskan aspirasi arus bawah partai. “Kalau dinilai terlalu vokal, tidak juga,” katanya.


Advertising
Advertising

Baca juga:
Lapor Polisi Inilah yang Bikin Istri Mario Teguh Kesal
Reza & Isteri Gatot Diduga Ikut Pesta Makanan Jin, Benarkah?


Sejumlah pengurus teras partai pemenang pemilu itu mengatakan sikap Bambang yang keras menentang Ahok berkaitan dengan posisi Jawa Timur satu. Dia dinilai berkepentingan menarik Tri Rismaharini bertarung di Jakarta untuk memuluskan langkah Wakil Wali Kota Surabaya saat ini, Wisnu Sakti Buana, sebagai Gubernur Jawa Timur. Risma memang menjadi calon kuat jika PDIP tak jadi mengusung Basuki. Namun Bambang menyangkal punya motif pribadi. “Itu spekulasi saja,” katanya.

Berbeda dengan Bambang yang menolak Ahok, Ady Wijaya mengatakan akan menunggu hasil rekomendasi DPP terkait dengan calon gubernur. Dia memastikan tidak akan meneruskan manuver pendahulunya. “Harus tegak lurus karena peran saya hanya organisatoris,” katanya.

ANANDA TERESIA


Baca juga:
Reza & Isteri Gatot Diduga Ikut Pesta Makanan Jin, Benarkah?
Dituduh Menyetir & Menguasai Mario Teguh, Ini Reaksi Linna


Berita terkait

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

34 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

34 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

48 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

51 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

52 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

53 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

57 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya