Sidang Jessica, Ini Fakta Sianida dalam Kematian Mirna

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 14 September 2016 07:05 WIB

Ekspresi Jessica Kumala Wongso (kiri) saat mendengarkan keterangan saksi ahli yang meringankan, Pakar Patologi Forensik UI Djaja Surja Atmadja (kanan) dalam sidang di PN Jakarta Pusat, 7 September 2016. Saksi ahli menyatakan Mirna tidak meninggal akibat sianida. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hari ini (Rabu, 14 September 2016) dijadwalkan menggelar kembali sidang pembunuhan Wayan Mirnah Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso. Kuasa hukum Jessica rencananya akan mendatangkan ahli toksikologi, yakni Ratnet Budiawan. "Sidang pekan depan akan datangkan Budiawan, kemarin ditunda," kata Hidayat Bostam, salah satu pengacara Jessica, Kamis, 8 September 2016.

Keterangan dari ahli toksikologi sangat penting dalam perkara ini karena Jessica dituduh membunuh Mirna dengan sianida. Racun itu ditabur dalam es kopi Vietnam yang diminum Mirna di Kafe Oliver, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat pada 6 Januari 2016.


Baca juga:
Reza & Isteri Gatot Diduga Ikut Pesta Makanan Jin, Benarkah?
Dituduh Menyetir & Menguasai Mario Teguh, Ini Reaksi Linna


Dalam persidangan sebelumnya, pengacara mendatangkan Beng Beng Ong dari Fakultas Kedokteran Queensland University dan Ahli toksikologi forensik Djaja Surya Atmadja dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dua saksi ahli ini meragukan Mirna tewas akibat sianida.

Dalam keterangannya, Ong mengatakan, jika Mirna tewas akibat siandia, seharusnya dalam lambungnya ditemukan bekas sianida yang tersisa. Namun hasil tes toksikologi 70 menit setelah Mirnah tewas, tak ada kandungan siandia dalam cairan lambung. Sianida juga tak ditemukan dalam empedu dan hati serta air seni.

Baca: Pengacara Jessica: Sianida di Tubuh Mirna Tak Terbukti

Pendapat senada disampaikan Djaja Surya. Selain itu, Djaja berpendapat, orang yang keracunan sianida juga memperlihatkan ciri-ciri khusus. Diantaranya adalah kulit berwarna kemerahan, bibir tidak berwarna biru, bau bitter almond, lambung berwarna merah dan membengkak.

Keterangan dua ahli yang dibawa pengacara itu sebagai tanggapan atas keterangan saksi ahli yang didatangkan jaksa penuntut umum. Saksi ahli yang didatangkan jaksa meyakini Mirna tewas akibat sianida. Keterangan itu antara lain disampaikan oleh dr Budi Sampurna, ahli forensik dan toksikologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Baca: Mayat Mirna Tidak Diotopsi, Ini Alasan Dokter Forensik RSCM

Budi menyatakan, tidak bisa menggelar otopsi menyeluruh karena tidak diperkenankan keluarga Mirna. Sehingga yang bisa dilakukan tim dokter forensik saat itu hanya memeriksa beberapa organ tubuh Mirna, yaitu lambung, hati, liver, empedu, dan urine. Di dalam lambung Mirna ditemukan korosi atau luka akibat zat asam dari sianida. Dalam lambung juga ditemukan 0,2 miligram sianida yang masih tersisa.

Dokter juga menemukan adanya pembengkakan dalam bibir Mirna. Ini diakibatkan adanya luka karena sianida. Racun itu masuk ke dalam lambung kemudian diserap oleh darah dan mengikat oksigen. Akibatnya otak kekurangan oksigen dan menyebabkan kejang-kejang. Kekurangan oksigen juga membuat jantungnya berhenti sehingga berdampak pada kematian.

Baca: Ahli Forensik RSCM Memastikan Mirna Meninggal karena Sianida


Ahli Toksikologi Forensik dari Universitas Udayana Bali, I Made Gelgel memperkuat keterangan Budi. Gelgel meyakini lambung Mirna mengalami korosi karena racun sianida. "Sianida masuk ke dalam tubuh dan sangat cepat membuat dinding lambung rusak menyeluruh," kata Gelgel, saat memberi kesaksian pada 25 Agustus 2016.


Selanjutnya: Dalam kasus Mirna....
<!--more-->

Dalam kasus Mirna, kadar zat asam dalam lambung Mirna mencapai ph 5,5. Padahal wajarnya zat asam dalam lambung hanya ph 1-3. Hal ini karena adanya penetrasi dari sianida yang merusak lambung. "Sianida kemudian berubah menjadi gas dan gas itu mudah sekali menyebar ke organ tubuh lain termasuk darah," ucap dia.

Menurut Gelgel, gas sianida itu telah berubah menjadi karbon monoksida. Sehingga sianida tidak dapat ditemukan di organ tubuh Mirna. Sianida hanya dapat ditemukan di dalam lambung korban. Tapi Gelgel menemukan zat kopi di dalam organ tubuh lain, yakni di hati dan ginjal Mirna.

Hilangnya sianida dalam organ tubuh ginjal dan hati karena proses otopsi yang lama. Dia mengatakan jenazah Mirna baru diotopsi baru diperiksa oleh dokter tiga hari kemudian. Dalam waktu tiga hari sianida akan terurai menjadi gas. Sehingga sianida tak ditemukan dalam ginjal dan hati.

Baca: Ahli Toksikologi Buat 6 Percobaan Simulasikan Kopi Mirna


Advertising
Advertising

Gelgel juga membuat enam percobaan untuk memperkirakan, kapan sianida itu bercampur dengan kopi. Percobaan itu menggunakan kopi, susu, air panas, es, dan sianida. Dalam percobaan itu, dia meracik sianida dalam jumlah takaran yang sama tapi dengan cara penyajian berbeda.

Dari percobaan itu Gelgel menyimpulkan jika, sianida akan cepat berubah menjadi gas saat bercampur dengan kopi panas. Namun, perubahan menjadi gas akan lambat jika bercampur dengan kopi yang sudah bercampur dengan es.

SUSENO | AVIT HIDAYAT | FRISKI RIANA | LARISSA HUDA | EGI ADYATAMA


Baca juga:
Reza & Isteri Gatot Diduga Ikut Pesta Makanan Jin, Benarkah?
Dituduh Menyetir & Menguasai Mario Teguh, Ini Reaksi Linna

Berita terkait

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

19 menit lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya