TEMPO.CO, Jakarta - Sigi lembaga survei Poltracking Indonesia menunjukkan elektabilitas pasangan Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno menang tipis dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Heru Budi Hartono. Risma-Sandiaga dipilih 38,21 persen responden, sedangkan Ahok-Heru 36,92 persen. Angka tersebut berdasarkan hasil survei pada 6-9 September 2016.
Survei tersebut menggunakan metode wawancara tatap muka dengan jumlah responden 400 penduduk DKI Jakarta. Tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error 4,95 persen.
Direktur Eksekutif dan Riset Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan hasil survei itu belum bisa menegaskan bahwa posisi Risma-Sandiaga lebih unggul dari Ahok-Djarot. "Sebab, margin of error-nya 4 persen. Sedangkan selisih persentase keduanya kurang dari 4 persen," ujar Hanta, Kamis, 15 September 2016. "Namun temuan ini menandakan calon inkumben berpeluang dikalahkan pasangan Risma-Sandiaga."
Baca: Politikus PDIP Sebut Duet Ahok-Djarot Tinggal Dideklarasikan
Hanta menjelaskan, kedudukan Ahok-Heru berada di bawah Risma-Sandiaga lantaran Heru, sebagai wakil Ahok, tidak memberikan kontribusi dalam mendongkrak dukungan. "Wakil gubernur itu mempengaruhi daya dukung. Pak Heru tidak memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam meraup suara," kata Hanta.
Pendapat Hanta itu didukung hasil simulasi lain dalam survei yang memasukkan nama Anis Baswedan. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dipasangkan sebagai wakil Risma. Hasilnya, Risma-Anies mendapatkan skor 37,95 persen, sedangkan Ahok-Heru hanya 35,64 persen. "Elektabilitas Anies cukup menjanjikan," tuturnya.
Nama Anies, kata Hanta, muncul lantaran perkembangan politik dan hasil komunikasi dari partai politik. "Kami juga komunikasi dengan partai, jadi enggak ujuk-ujuk muncul," katanya.
Baca: Ahok Daftar Calon Gubernur di Hari Pertama, Ini Alasannya
Namun, kata Hanta, jika Ahok dipasangkan dengan Djarot lagi, hasilnya akan lebih unggul jika dibandingkan dengan pasangan Yusril Ihza Mahendra dan Sandiaga Uno. "Ahok-Djarot mendapat suara 44,62 persen, sedangkan Yusril-Sandiaga 35,38 persen," ucap Hanta.
Sedangkan, jika Ahok-Djarot dihadapkan dengan Sandiaga dan Saefullah, skornya juga lebih unggul dengan angka 41,54 persen melawan 27,18 persen. "Nama Djarot yang lebih dikenal membantu mendongkrak suara," kata Hanta.
Baca: Begini Argumen Yusril Soal Gugatan Cuti Kampanye Ahok di MK
Menurut Hanta, jika PDI Perjuangan tak mencalonkan Risma, figur potensial menjadi lawan Ahok adalah Yusril, Anies, dan Sandiaga.
Adapun pada tingkat elektabilitas kandidat gubernur tanpa berpasangan, Ahok tetap menduduki posisi teratas dengan 39,74 persen diikuti Risma 19,23 persen, Sandiaga 12,56 persen, Anies 11,74 persen, dan Yusril 7,69 persen.
DEVY ERNIS
Berita terkait
Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?
15 jam lalu
Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
3 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
5 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta
34 hari lalu
Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
34 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca Selengkapnya81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok
49 hari lalu
Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.
Baca SelengkapnyaRamai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?
52 hari lalu
Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?
Baca SelengkapnyaJika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada
53 hari lalu
Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?
Baca Selengkapnya69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi
53 hari lalu
Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.
Baca SelengkapnyaPengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat
57 hari lalu
Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.
Baca Selengkapnya