Tak Jalani Dasa Prasetya, Elektabilitas Ahok Bisa Melorot

Reporter

Kamis, 22 September 2016 23:49 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menandatangani kontrak politik yang berisi bahwa keduanya sah diusung PDIP dalam pilkada DKI 2017, di Jakarta, 20 September 2016. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat bidang Hubungan Internasional dan Pertahanan PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjalankan seluruh Dasa Prasetya PDI Perjuangan. Jika tidak, maka elektabilitasnya terancam melorot. “Kalau itu tak dijalankan elektabilitasnya bisa buruk karena yang memilih rakyat," katanya kepada Tempo, kemarin.

Dasa Prasetya ini berisi sepuluh butir pemikiran mengenai usaha pemberdayaan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Itu merupakan syarat yang harus dipenuhi Ahok sebagai calon gubernur yang diusung PDIP dalam pemilihan kepala daerah 2017.

Andreas mengatakan dari sepuluh poin yang harus dilakukan, baru sebagian saja yang telah sejalan dengan kebijakan Ahok. Salah satu poin yang dinilai Andreas belum dijalankan secara maksimal oleh Ahok adalah nomor sembilan. Poin itu berisi menegakkan prinsip-prinsip demokrasi partisipatoris dalam proses pengambilan keputusan. “Sebagian sudah dijalankan, sebagian belum,” katanya.

Selama ini, Ahok kerap melakukan penggusuran pemukiman orang miskin di Jakarta antara lain di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kampung Luar Batang, Jakarta Utara, Kalijodo, Jakarta Barat, Bukit Duri dan Rawa Jati, Jakarta Selatan. Dalam penggusuran itu, Pemprov DKI Jakarta melibatkan anggota Polri dan TNI. Mereka berdalih telah melakukan sosialisasi dan memberikan surat peringatan pertama hingga ketiga. Selain itu telah menyediakan rumah susun sewa untuk warga yang menjadi korban penggusuran.

Baca Juga: Tunda Umumkan Cagub, Poros Kertanegara dan Cikeas Bersatu?

Andreas menambahkan segala pembangunan yang dilakukan tak ada artinya jika bukan buat rakyat. Maka itu, Andreas meminta Ahok supaya tak mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi partisipatoris dan menjunjung tinggi azas keadilan. “apa sih arti pembangunan ini kalau bukan buat rakyat.”

Politikus PDIP Masinton Pasaribu menilai, cara Ahok melakukan penggusuran dinilai represif. Seharusnya, Ahok melakukan pendekatan persuasif. “Harusnya turun ke bawah ajak dialog warga seperti Pak Jokowi dulu,” katanya.

Selain poin nomor sembilan, Ahok juga dinilai belum menjalankan poin nomor dua yang berisi kegotong-royongan rakyat dalam memecahkan masalah bersama. Saat penggusuran, kata Masinton, masyarakat tak dilibatkan dan tak diajak bicara. “Rakyat sudah muak diperlakukan begitu. Cara Orde Baru jangan diulangi kembali.”

Simak: Yusuf Mansur Temui Prabowo, Calon Wakil Sandiaga?

Juharto, salah satu warga tanah merah, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, tak yakin Ahok bisa menjalankan prinsip demokrasi partisipatoris. Juharto was-was rumahnya tinggal menunggu giliran digusur karena berada di atas tanah sengketa. “Kenyataanya Ahok langsung hantam saja,” kata pria berusia 41 tahun itu.

Ahok mengklaim telah menjalankan prinsip itu. Sebelum penggusuran warga Bukit Duri, Jakarta Selatan misalnya, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan warga. Surat peringatan juga telah dikeluarkan. Ahok memastikan bahwa warga yang memiliki sertifikat tak bisa digusur. “Kalau yang ada sertifikat enggak bisa digusur,” ucap Ahok.

DEVY ERNIS

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

11 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

40 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

40 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

58 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya