Jika Terpilih, Anies Ingin Benahi Kesehatan dan Pendidikan
Editor
Erwin prima
Sabtu, 24 September 2016 21:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta 2017, Anies Baswedan, mengutarakan niatnya untuk membenahi sejumlah fasilitas yang tidak kalah penting dari sekedar pembangunan fisik di Ibu Kota.
Baca:
Ahok Klaim Uji Medis Pilkada Bantah Tudingan Haji Lulung
Sandiaga Bertemu Anak Yatim, Bawaslu Imbau Tidak Kampanye
Ditanya Program, Begini Jawaban Cagub DKI Agus Yudhoyono
"Kami akan teruskan semua bangunan-bangunan fisik, tapi yang tidak kalah penting kami ingin bangun budayanya, kami ingin bangun kualitas pendidikannya, kesehatannya," kata Anies usai menjalani tes kesehatan di RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat, Sabtu 24 September 2016.
Anies menginginkan fasilitas kesehatan publik di Jakarta seharusnya bisa setara dengan kota metropolitan terbaik di dunia. Keinginan serupa juga berlaku bagi fasilitas pendidikan umum, yang dia anggap belum setara dengan kota metropolitan dunia. "Hari ini itu tidak terjadi. Hari ini belum ada," ujarnya.
Anies kemudian membandingkan kinerja pendidikan Jakarta dengan Yogyakarta semasa masih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dia menuturkan, saat masih mengurus pendidikan, Jakarta mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6 juta per tahun untuk setiap anak. Sedangkan Yogyakarta mengalokasikan Rp 500 ribu per tahun untuk setiap anak. "Tapi kinerja pendidikannya, DIY jauh lebih baik daripada DKI," kata dia.
Atas dasar itu, Anies pun berniat untuk memperbaikinya jika terpilih sebagai Gubernur DKI periode 2017-2022. Langkah awal yang baru ia tempuh adalah dengan bersedia maju mengikuti pemilihan Gubernur DKI 2017.
Nantinya, dia ingin melihat para ibu mengantar anaknya ke sekolah, dan yakin bahwa anaknya diberi pendidikan yang baik, fasilitas, serta guru yang baik. "Sehingga mereka punya masa depan lebih baik. Kami ingin Jakarta yang lebih baik," ujarnya.
Anies Baswedan merupakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ia hanya menjabat selama lebih kurang dua tahun.
Anies terkena perombakan kabinet dan posisinya digantikan oleh Muhadjir Effendy. Anies diketahui menginisiasi gerakan Indonesia Mengajar dan menjadi rektor termuda saat dilantik pada usia 38 tahun di Universitas Paramadina.
FRISKI RIANA