Banjir di Depok Terjadi Akibat Tata Kota Semrawut

Reporter

Editor

Suseno TNR

Senin, 26 September 2016 15:41 WIB

Sejumlah murid Sekolah Dasar meniti jalan yang tertutup aliran air akibat tanggul yang jebol di Perumahan Bukit Cengkeh II, Depok, Jawa Barat, Rabu (14/11). Jebolnya tanggul Kali Laya pada Senin (12/11) malam mengakibatkan 14 rumah rusak ringan serta 11 rumah rusak parah dan terisolir banjir. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Depok - Koordinator Taruna Tanggap Bencana Kota Depok Abdillah mengatakan banjir yang terjadi di Depok disebabkan karena tata kota yang tidak direncanakan dengan matang. Sehingga, saban tahun jumlah titik banjir selalu dibertambah. "Ssekarang sudah lebih dari 50 titik banjir," ujar Abdillah, Senin, 26 September 2016.

Abdillah mengungkapkan sebagian besar titik banjir di Depok berada di kawasan perumahan. Sebab sistem drainase di perumahan tidak terencana dengan baik. "Masalahnya komplek, tapi yang paling berdampak karena tata kota yang tidak terencana dengan baik," ujarnya. "Kesadaran masyarakat juga masih rendah."

Menurutnya, banyak perumahan yang dibangun di kawasan resapan di dataran yang lebih rendah. Salah satu contoh perumahan yang menjadi langganan banjir yakni di Perumahan Bukit Cengkeh Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis dan Pondok Duta di Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya.

Di perumahan tersebut, kata dia, banjir bisa mencapai dua meter setiap hujan deras dengan durasi lebih dari satu jam. Selain itu, titik yang cukup parah dilanda banjir juga berada di Kampung Utan Kelurahan Pondokjaya, Kecamatan Cipayung, yang berbatasan dengan Perumahan Permata Depok.

"Banyak titik banjir karena dibangun perumahan yang tidak diperhatikan daerah resapan airnya dan peruntukannya," ucapnya. "Pengembang asal cari lahan murah dan investasi membuat perumahan."

Lebih lanjut ia menuturkan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Dinas Sosial, yang menaungi Tagana, untuk mengantisipasi adanya siklus banjir lima tahunan. Adapun, peralatan tanggap bencana yang telah disediakan yakni 3 perahu karet, 2 genset, 2 set dapur umum, 6 tenda pengungsi, 4 tenda regu, 3 tenda family, dan 4 tenda payung 4.

"Fokusnya di kawasan perumahan. Sebab, hampir semua titik banjir yang parah adalah kawasan perumahan. Kami sudah berkoordinasi untuk menghadapi banjir lima tahunan di 2017," ujarnya.

Ia menambahkan sejauh ini penanggulangan bencana di Depok, terkendala koordinasi antar instansi. Soalnya, penanggulangan bencana tidak dikoordinasikan satu badan yang membawahi semua instansi. "Tidak ada dinas manapun yang menjadi leading sektor penanggulangan bencana. Semua berjalan sendiri-sendiri," katanya.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

13 jam lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

21 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

2 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

2 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

3 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

8 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

9 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya