TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyetujui kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek yang diajukan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ).
Menurut Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono, tarif baru KRL tersebut akan mulai berlaku pada 1 Oktober ini.
Dia berujar kenaikan tarif KRL Jabodetabek sebesar Rp 1.000 per penumpang.
"Kami sampaikan kepada PT KCJ bahwa persetujuan atas permintaan kenaikan tarif sebesar Rp 1.000 tersebut harus dialokasikan untuk biaya atau investasi peningkatan sarana dan pelayanan KRL. Kenaikan tarif kereta ini berlaku di seluruh rute atau lintasan KRL Jabodetabek," ujar Prasetyo dalam keterangan resmi, Jumat, 30 September 2016.
Prasetyo menambahkan, pemerintah juga meningkatkan subsidi untuk KRL. Dengan kenaikan tarif itu, menurut dia, juga terdapat kenaikan subsidi sebesar Rp 1.750 per penumpang.
"Misalnya lintas Jakarta-Bogor, biaya operasionalnya Rp 13.750 per penumpang. Pada 1 Oktober, pada lintas tersebut akan naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 7.750 per penumpang," ujarnya.
Prasetyo mengatakan kenaikan tarif tersebut dipicu adanya target bagi PT KCJ meningkatkan jumlah penumpang KRL Jabodetabek. Pada 2019, PT KCJ diminta menaikkan jumlah penumpang hingga 1,2 juta orang per hari. Saat ini, berdasarkan data dari PT KCJ, jumlah penumpang yang bisa diangkut KRL Jabodetabek setiap hari baru sekitar 850 ribu orang.
Menurut Prasetyo, dengan dipatoknya target tersebut, PT KCJ pun mengajukan kenaikan tarif KRL pada 2014 untuk meningkatkan sarana dan prasarana. Namun pemerintah memerlukan waktu untuk mengkaji keterkaitan kenaikan yang diminta dengan investasi perbaikan sarana dan pelayanan KRL.
"Setelah pengkajian itu, pemerintah menyetujui kenaikan tarif baru KRL mulai berlaku 1 Oktober," tuturnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Berita terkait
Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia
2 jam lalu
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.
Baca SelengkapnyaTaruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya
14 jam lalu
Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.
Baca SelengkapnyaJenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini
14 jam lalu
Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.
Baca SelengkapnyaMTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL
2 hari lalu
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan
3 hari lalu
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.
Baca Selengkapnya17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara
3 hari lalu
BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.
Baca SelengkapnyaBandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya
3 hari lalu
Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,
Baca SelengkapnyaKemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?
3 hari lalu
Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?
Baca SelengkapnyaIni 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status
6 hari lalu
Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.
Baca SelengkapnyaKemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya
9 hari lalu
Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.
Baca Selengkapnya