Ahok Taksir Biaya Kampanyenya Rp 10 Miliar, Ini Hitungannya  

Reporter

Senin, 3 Oktober 2016 22:15 WIB

Ketua KPUD DKI Jakarta, Soemarno (kanan) bersama Komisioner KPUD Jakarta Betty Epsilon Idroos (dua kanan) menyerahkan hasil verifikasi persyaratan Cagub dan Cawagub dan penyerahan hasil pemeriksaan kesehatan kepada perwakilan pasangan calon Cagub dan Cawagub Ahok - Djarot di Kantor KPUD Jakarta, 1 Oktober 2016. KPUD Jakarta menyatakan semua pasangan lolos verifikasi dan bebas narkoba. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memperkirakan dana kampanye yang akan ia keluarkan dalam pilkada Jakarta 2017 sekitar Rp 5-10 miliar. Angka tersebut tidak memperhitungkan pembiayaan atribut kampanye seperti pembelian kaus, spanduk, dan poster.

Ahok menjelaskan pembiayaan Rp 5-10 miliar merupakan ongkos bagi para saksi saat pencoblosan. Angka itu boleh jadi menyusut karena banyak di antara relawan Ahok yang menolak bayaran. "Saya kira Rp 5-10 M cukup buat bayar saksi. Kan sebagian saksi enggak mau dibayar," kata Ahok di Balai Kota, Senin, 3 Oktober 2016.

Menurut Ahok, biaya kampanye semakin ringkas lantaran pembiayaan program pelatihan saksi juga dikeluarkan partai politik. Seluruh saksi nantinya akam didaftarkan kepada partai. "Dan itu semua bayarnya yang pasti saya enggak ada biaya untuk dikeluarin, karena saya kerja kan," katanya.

Baca: Relawan Bayaran Teman Ahok

Ahok akan menerapkan cara yang berbeda dalam kampanye kali ini. Untuk menekan biaya kampanye, ia berencana menggelar pertemuan dengan para pendukung yang mengharuskan mereka membayar sesuai tarif yang diminta. Ahok tidak menargetkan jumlah uang harus terkumpul dari pertemuan tersebut.

Baca: Siasat Ahok Kumpulkan Dana Kampanye

Berbeda dengan perhelatan pilkada Jakarta yang ia ikuti pada 2012, Ahok tak akan menggelontorkan pembiayaan untuk pengadaan alat kampanye seperti poster dan spanduk. Ia pun melarang calon gubernur pesaingnya melakukan tindakan serupa. "Enggak ada kami tempel-tempel spanduk atau apa, enggak mau saya," ujar Ahok.

Ahok mengatakan tak segan-segan merobek segala bentuk atribut yang dinilai merusak keindahan kota. Pasalnya, atribut kampanye acap ditempel di tiang listrik, pohon, dan lainnya. "Pasti saya sobek. Ngapain? Ngapain ngotorin Jakarta. Komisi Pemilihan Umum kan sudah menyediakan titik-titik yang diperbolehkan," katanya.

LARISSA HUDA

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

55 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

56 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

56 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya