Soal Sampah, DPRD Kota Bekasi Tagih Janji DKI Jakarta

Reporter

Kamis, 6 Oktober 2016 16:41 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (tengah) berbincang dengan Kepala Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji (kanan) dan Kepala UPST Bantar Gebang Asep Kuswanto (kiri) saat meninjau area Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, 4 Agustus 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Bekasi - Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Kota Bekasi, Jawa Barat, menagih janji DKI Jakarta ihwal perjanjian kerjasama pemanfatan lahan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang sejak 2009 lalu.

"Jangan hanya PHP (pemberi harapan palsu)," kata Sekretaris Komisi A DPRD, Kota Bekasi, Solihin di sela pertemuan dengan Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah di gedung DPRD Kota Bekasi, Kamis, 6 Oktober 2016.

Solihin menuding kewajiban DKI Jakarta tentang pemanfaatan lahan TPST Bantargebang belum dilaksanakan. Akibatnya, warga yang bermukim di sekitar lahan pembuangan akhir itu menjadi korban. Baik secara lingkungan maupun sosial akibat masih buruknya pengolahan sampah di sana.


"Air tanah sudah terkontaminasi, sehingga tak bisa dikonsumsi," kata Solihin.

Menurut dia, saat ini ada sekitar 7.000 ton sampah dari Jakarta dikirim ke Bantargebang. Padahal, janjinya hanya sekitar 2.000 ton per 2016. Hal ini dikarenakan program pembangunan Intermediate Treatment Facilities (ITF) di Jakarta tak berjalan mulus.


"Dampaknya sampah yang dikirim ke Bantargebang semakin bertambah," kata Solihin.

Solihin menambahkan, sampai sekarang warga di tiga kelurahan yang terkena dampak akibat adanya TPST Bantargebang belum mendapatkan hak-haknya. Ia mewanti-wanti agar Jakarta peka dengan masalah yang ada di wilayah seperti Kelurahan Ciketing Udik, Sumurbatu, dan Cikiwul. "Jangan sampai warga di sana bergejolak," kata dia.

Ia juga meminta DKI Jakarta memberikan jaminan kesehatan terhadap warga di sana. Berdasarkan catatan dinas kebersihan, sebanyak 18 ribu kepala keluarga bermukim di sekitar TPST Bantargebang. Selama ini, mereka hanya mendapatkan uang kompensasi bau sebesar Rp 100 ribu per bulan.


"Jangan cuma pemulung dan PHL(Pegawai Harian Lepas), warga juga dapat jaminan kesehatan," kata dia.

Selain itu, DPRD Bekasi juga meminta agar DKI membangun rumah susun di sekitar TPST Bantargebang, sehingga warga maupun para pekerja di TPST mendapatkan fasilitas tempat tinggal yang layak. Soalnya, keberadaan mereka cukup vital demi keberlangsungan operasional TPST Bantargebang.

Ihwal rencana DKI Jakarta menggunakan jalur Jatiasih sebagai akses ke TPST, Solihin meminta kebijakan itu ditahan dulu. Infrastuktur pendukung belum memadai, karena jalan dianggap masih sempit, sehingga rawan terjadi kemacetan. "Infrastrukturnya belum siap," ujar Solihin.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, Pemprov DKI baru mulai menangani TPST Bantargebang. Alasannya, DKI baru selesai melakukan transisi usai take over dari pengelola yaitu PT Godang Tua Jaya join PT Navigat Organic Energy Indonesia. "Sampah ini menjadi prioritas pertama yang harus diselesaikan," katanya.

Adapun mengenai tuntutan DPRD Kota Bekasi, pihaknya akan menyelesaikan secara bertahap. Ada tiga kewajiban yang akan diselesaikan tahun ini seperti penghijauan, pembuatan tempat cuci mobil sampah, dan pembuatan sumur artesis. Pemerintah akan menggunakan dana pertanggung jawaban perusahaan di DKI Jakarta.

"Kalau MoU yang baru selesai, kami akan bedah, dan membuat jadwal penyelesaian," kata dia. Perjanjian kerja sama yang baru diperlukan karena terdapat kewajiban pengelola sebelumnya. Perjanjian baru akan mencakup semuanya, dan ada beberapa tambahan seperti jalur jatiasih, dimana DKI telah memberikan hibah untuk pelebaran jalan.

Mengenai usulan rumah susun sewa, pihaknya akan membicarakannya lebih lanjut dengan internal pemerintahnya. Sementara, rencana pembangunan ITF atau pengolahan sampah modern, pemerintah mempunyai dua skema yaitu menggunakan APBD murni serta menggandeng pihak swasta.

ADI WARSONO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

24 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

27 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

27 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

36 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.

Baca Selengkapnya

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.

Baca Selengkapnya

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

22 Januari 2024

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

Prabowo Subianto mengatakan, masyarakat boleh menerima money politics atau serangan fajar saat hari pencoblosan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

18 Januari 2024

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

Pemkot Bekasi membangun 10 halte bus dengan konsep smart modern, dilengkapi sejumlah fasilitas. Tapi ada yang memakan jalur pedestrian.

Baca Selengkapnya

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

14 Januari 2024

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

Bawaslu memiliki waktu 14 hari kerja atau hingga 23 Januari 2024 untuk menentukan apakah ada atau tidak pelanggaran netralitas ASN dalam kasus itu.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

10 Januari 2024

Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

Camat Jatiasih, Kota Bekasi, Ashari mengatakan bodoh sekali jika ASN sengaja memamerkan jersey bernomor punggung 2.

Baca Selengkapnya