Otto Hasibuan, kuasa hukum Jessica Kumala Wongso tersangka kasus pembunuhan Mirna Salihin dengan kopi beracun sianida di PN Jakarta Pusat, Rabu, 12 Oktober 2016. TEMPO/Richard Andika Sasamu
TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, mengkritik jaksa penuntut umum yang dalam sidang sebelumnya menyebut Jessica memasukkan 5 gram racun sianida ke gelas milik korban Wayan Mirna Salihin.
Menurut Otto, pernyataan jaksa itu manipulatif dan harus ditolak. “Sungguh aneh dan sangat mengada-ada kalau jaksa sampai memastikan ada sianida dalam tas cokelat Jessica, dalam jumlah 5 gram pula,” kata Otto dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis, 13 Oktober 2016.
Otto mengatakan, selama persidangan, tidak ada satu pun fakta yang menyebut ada 5 gram sianida yang diambil Jessica dari tasnya, kemudian dituangkan ke dalam gelas Mirna.
Keterangan jaksa dianggap tak sesuai dengan fakta dan cenderung mengada-ada. Dia juga mempertanyakan dari mana jaksa mendapatkan bukti 5 gram sianida yang ditaburkan Jessica ke gelas Mirna. “Apakah jaksa menimbangnya?”
Menurut Otto, di rekaman circuit closed television (CCTV) juga tak terlihat adanya tayangan Jessica mengambil sianida dari tas dan dimasukkan ke gelas. Dalam tayangan CCTV hanya terlihat gerakan Jessica. Dia juga menampik tudingan bahwa Jessica saat itu memasukkan sesuatu ke gelas Mirna.
“Keterangan jaksa ini sangat mengerikan dan manipulatif,” ujar Otto. Dia menjelaskan saksi M. Nuh mengatakan rekaman CCTV Kafe Olivier sudah direkayasa. Meski demikian, tidak ada tayangan Jessica memasukkan racun, hanya gerakan tangan mengambil sesuatu dari dalam tas.
Sebelumnya, jaksa membacakan tuntutan 20 tahun penjara untuk terdakwa Jessica. Jaksa Ardito mengatakan Jessica telah terbukti mengambil sekitar 5 gram sianida dari tas warna cokelat yang terletak di sebelah kirinya. Kemudian sekitar pukul 16.29 WIB Jessica memasukkan racun ke gelas Mirna.
