6.000 Orang Lamar Jadi Pengurus RPTRA di Jakarta

Reporter

Selasa, 18 Oktober 2016 17:07 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menahan bola saat bermain sepakbola dengan anak-anak saat meresmikan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Rusun Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, 23 Agustus 2016. Selain menjadi tempat berkumpul, keberadaan RPTRA nantinya juga menjadi sarana penunjang bagi anak-anak yang ingin membutuhkan ruang bermain. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan setidaknya 6.000 orang berebut mendaftarkan diri sebagai pengurus ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Tak tanggung-tanggung, para pelamar umumnya memiliki latar pendidikan dari perguruan tinggi, dari sarjana hingga master.

"Banyak dari S-1 dan S-2. Kenapa? Mereka mengerti konsep, kami sedang menyiapkan undang-undang aparatur sipil negara," kata Ahok di Rumah Susun Marunda, Selasa, 18 Oktober 2016.

Sewaktu masih di Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat, Ahok mengaku pernah terlibat dalam undang-undang yang mengatur aparatur sipil negara (ASN) hingga pegawai pemerintah perjanjian kontrak (P3K). Dalam undang-undang itu, ada poin yang menyebutkan agar menaikkan gaji ASN, termasuk di DKI Jakarta.

"Kenapa kami naikkan gaji PNS DKI dan paling rendah Rp 13 juta? Supaya begitu yang P3K buka, ada PP (peraturan pemerintah) yang mengatur. Kalian semua yang swasta yang baik-baik, yang punya hati melayani, langsung masuk sebagai aparatur sipil negara," katanya.

Konsep melayani masyarakat ini juga diterapkan di RPTRA. Seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD), baik lurah, camat, maupun wali kota, akan berfokus pada RPTRA. Sebab, targetnya, pengurus RPTRA ini akan membantu pemerintah memecahkan kesulitan warga DKI Jakarta.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Jakarta Dien Emawati membenarkan kabar bahwa banyak lulusan sarjana hingga master ingin mendaftar menjadi pengurus RPTRA. Bukan hanya itu, Dien mengatakan banyak dari mereka yang pernah bekerja di hotel hingga maskapai penerbangan ikut mendaftar.

"Minat mereka ingin menggerakkan masyarakatnya maju dan sehat. Memang kalau saya baca (curriculum vitae), saya itu sampai merinding. Mereka begitu ingin memajukan lingkungan dengan ilmu yang mereka bawa," ujarnya.

Gaji yang akan diterima pengurus RPTRA nantinya akan menyesuaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta. Nantinya, mereka tak hanya mengelola, tapi juga mengajari anak-anak dari belajar membaca, menulis, hingga berhitung. Mereka juga akan diminta mendidik anak-anak beretika dan bermain bersama.

Pendaftaran bisa diakses secara online. Pada gelombang ketiga ini, sudah ada 9.000 pendaftar.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan satu RPTRA akan dikelola enam pengurus. Mereka nantinya akan melewati enam tahap tes, yakni leaderless group discussion (LGD), focus group discussion (FGD), psikotes, wawancara, administrasi, dan magang.

"Jadi kami butuh orang yang betul-betul 'care', mengajari anak, mengajari etika. Mereka kalau malam mengajari mereka belajar. Kalau Minggu, anak-anak diperiksa kukunya. Itu, kan, kalau orang enggak punya hati, enggak mau. Rambutnya kalau sudah panjang bilang ke ibunya suruh dipotong," katanya.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

19 jam lalu

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

UU Desa yang diteken Jokowi menyebutkan kepala desa akan mendapat uang pensiun, Profesi apa lagi yang mendapat uang pensiun tetap?

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

2 hari lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

3 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

5 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

8 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya