Setelah Djarot, Giliran Ahok Bicara Soal Basmi Tikus di DKI  

Reporter

Rabu, 19 Oktober 2016 19:54 WIB

Ilustrasi tikus. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta kembali mengangkat wacana program basmi tikus di Jakarta setelah Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat berencana membayar Rp 20 ribu untuk setiap bangkai tikus yang ditangkap penduduk.

Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi langkah itu dan masih mengkaji mekanismenya. "Itu, kan, baru rencana Wagub (Djarot), nah itu lagi dimatangkan," katanya di Balai Kota pada Rabu, 19 Oktober 2016. Ahok mengatakan nantinya program itu akan dilakukan sekali secara serentak. "Kalau terus-menerus nanti orang pelihara tikus."

Menurut Ahok, jumlah tikus di Jakarta sudah sangat banyak. Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ahok mendapati air kencing tikus dapat membuat orang jatuh sakit. Apalagi saat musim hujan, ketika Jakarta sering terendam.

Program ini diharapkan bisa dijalankan sekali saja. Agar tidak dimanfaatkan orang, kemudian dipelihara dan diperjualbelikan. "Bukan berarti setiap hari, nanti lu pelihara tikus, lu jual," ucapnya.

Dia juga menampik anggapan gerakan tangkap tikus sebagai bentuk kampanye Ahok-Djarot untuk pilkada DKI Jakarta 2017. Wakil Gubernur Djarot juga menampik kabar tersebut. Menurut dia, gerakan tangkap tikus dicanangkan agar Jakarta bersih. "Ini soal kebersihan kota," kata Djarot.

Djarot menjelaskan, selama ini di Jakarta rantai ekosistem tikus telah rusak, sehingga jumlahnya semakin banyak tanpa ada predator yang memangsanya. Sebab, kebanyakan kucing di Ibu Kota justru takut terhadap tikus.

Kata dia, seharusnya populasi tikus bisa dikendalikan dengan cara memperbanyak predator ular, burung hantu, dan kucing. Tapi itu tidak bisa dilakukan di Jakarta. Berbeda dengan di desa karena habitat ular dan burung hantu masih ada.

Karena itu, ia akan memberlakukan gerakan tangkap tikus. Ia menghargai tikus dengan nilai Rp 20 ribu per ekor. Nanti pemerintah DKI akan mengambil anggaran dari dinas terkait. Pihaknya juga sedang menyiapkan mekanisme dan prosedur penanganan bangkai tikus nantinya.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya