Anak-anak menawarkan jasa payung kepada warga di Stasiun Kereta Api Bogor, Jawa Barat, 7 Januari 2016. Momen musim hujan dimanfaatkan oleh anak-anak untuk mendapatkan rejeki tambahan dengan menjual jasa ojek payung. Lazyra Amadea Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) mengoperasikan hall baru di Stasiun Bogor mulai kemarin, Kamis, 20 Oktober 2016. Juru bicara PT KCJ Eva Chairunisa mengatakan pengoperasian hall baru ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan bagi pelanggan kereta rel listrik (KRL).
"Dengan adanya bangunan baru ini, area hall Stasiun Bogor semakin luas. Alur pergerakan penumpang juga diharapkan semakin lancar," kata Eva dalam siaran persnya, Jumat, 21 Oktober 2016.
Eva mengatakan hall baru ini memisahkan pengguna yang keluar dari area peron dengan pengguna yang akan masuk. Bangunan hall tersebut memiliki luas 570 meter persegi.
Bagi pengguna yang hendak membeli maupun isi ulang tiket harian berjaminan (THB) maupun tiket multitrip, kata Eva, dapat bertransaksi di loket dan vending machine di area bangunan baru. Gate untuk tap-in menuju ke area peron juga diakses melalui bangunan baru ini.
Untuk pengguna yang turun dari kereta, tetap melakukan tap-out di lokasi hall awal. Setelah tap out, pengguna yang hendak refund THB dapat menggunakan vending machine maupun pelayanan loket di bangunan baru.
Eva mengatakan nantinya delapan unit vending machine di Stasiun Bogor akan ditambah. Untuk vending machine reguler akan ditambah hingga mencapai 15 unit dan vending machine khusus top up tiket multitrip ada 5 unit.
Menurut Eva, pengembangan ini akan memungkinkan pengguna kartu multitrip dan pengguna yang sudah memiliki tiket mendapatkan akses langsung menuju gate tanpa harus melalui area hall transaksi loket dan vending machine.
Ia menambahkan di bangunan hall lama juga akan disiapkan ruang khusus fare adjustment. "Sehingga pengguna tiket harian yang turun tidak sesuai relasi dapat membayar selisih tarif tanpa terkena penalty," katanya.
Eva mengatakan PT KCJ yakin perluasan hall dengan bangunan baru yang konstruksinya memakan waktu tiga bulan ini akan membuat pelayanan di Stasiun Bogor semakin baik. Saat ini Stasiun Bogor melayani sekitar 45.000 pengguna setiap harinya. Jumlahnya bisa meningkat hingga 2-3 kali lipat pada akhir pekan maupun hari-hari libur.
Menurut Eva, perluasan hall ini menjadi salah satu solusi untuk mencegah penumpukan penumpang. Ia juga berharap pengguna semakin banyak yang menggunakan tiket berlangganan dengan sistem potong saldo seperti kartu multitrip ataupun kartu bank yang telah bekerja sama agar perjalanan lebih cepat dan mudah.