Menjelang Vonis, Ini Tujuh Fakta Meringankan Versi Jessica  

Reporter

Editor

hussein abri

Kamis, 27 Oktober 2016 14:39 WIB

Terdakwa Jessica Kumala Wongso menghadiri sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 17 Oktober 2016. Sidang tersebut dengan agenda replik atau tanggapan Jaksa Penuntut Umum terhadap pembelaan terdakwa Jessica Kumala Wongso. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Drama pembunuhan Wayan Mirna Salihin akan segera berakhir dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Hari ini, Kamis, 27 Oktober 2016, terdakwa Jessica Kumala Wongso akan menjalani vonis yang dibacakan oleh majelis hakim.

Jessica yang sudah ditahan selama 271 hari sejak ditangkap 30 Januari 2016 lalu itu, tidak bisa menyembunyikan kesediahannya ketika membacakan pembelaan pada 12 Oktober 2016. "Kasus saya dibesar-besarkan, sehingga seluruh Indonesia dan semua orang percaya bahwa saya pembunuh. Pikiran ini membuat saya sedih dan tertekan," ujar Jessica di dapan sidang.

Tempo mencatat, pihak Jessica sebelum pembacaan vonis sudah mengeluarkan beberapa bukti yang meringankan dan bisa membebaskan Jessica.

1. Otopsi
Ketua tim kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, mengatakan sulit mengetahui penyebab pembunuhan Mirna dalam tuntutan Jaksa, karena tidak melakukan otopsi. "Karena tidak dilakukan outopsi, sebenarnya tidak bisa ditentukan kematian," kata Otto, dalam sidang pembelaan, 13 Oktober 2016 lalu. Menurut Otto, bisa saja penyebab Mirna tewas karena es cokelat yang diminum dua jam sebelum pertemuan dengan Jessica di Kafe Olivier.

2. Sidik Jari
Kejanggalan lain yang tidak terungkap selama persidangan adalah sidik jari Jessica. Menurut Otto Hasibuan, sidik jari Jessica tidak ditemukan di gelas Mirna. "Jika Jessica pernah memegang atau memindahkan gelas Mirna, tentu akan ditemukan sidik jari Jessica dalam gelas tersebut," katanya. Ia kembali sambil menambahkan, "Faktanya, sidik jari Jessica tidak pernah ada di gelas barang bukti."

3. Rekam Medis
Otto menyebut dalam pembelaan Jessica, bahwa rekam medis Mirna tidak pernah dibuka. Alasan Otto, bisa saja kematianya karena sebab lain. "Mirna diketahui mengonsumsi obat seperti yang diberitakan di media massa. Demi keadilan, latar belakang medis Wayan Mirna harus dibuka. Mungkin sebab-musabab akan terang dan jelas," kata Otto.

4. Menaruh Sianida
Kuasa hukum Jessica berpendapat tidak ada bukti klienya memasukan 5 gram sianida. Rekaman circuit closed television (CCTV) juga tak terlihat adanya tayangan Jessica mengambil sianida dari tas dan dimasukkan ke dalam gelas. "Sungguh aneh dan sangat mengada-ada kalau Jaksa sampai memastikan ada sianida dalam tas coklat Jessica dalam jumlah 5 gram pula," kata Otto.

5. Kandungan Sianida
Otto berpendapat tidak ada kandungan sianida yang dapat membunuh Mirna di dalam tubuhnya. "Hasil pemeriksaan laboratorium forensik justru membuktikan tidak ada racun sianida di dalam tubuh korban," kata Otto.

Hasil Visum Et Repertum surat keterangan kematian dari RS Abdi Waluyo oleh Otto disebut tidak menyebutkan Mirna mati karena dibunuh Jessica. Dokter menyebut ada limposit atau tanda korosif dalam lambung Mirna. Jadi, kata Otto, korosif di lambung Mirna bukan karena sianida, tapi sudah ada penyakit sejak lama.

6. Rekaman CCTV
Otto mengatakan rekaman closed circuit television (CCTV) tidak bisa dijadikan bukti. Sebab tidak ada CCTV yang asli. "Terhapus atau dihapus atau bagaimana. Nah, jadi bagaimana dalam perkara menggunakan CCTV, aslinya tidak ada?" kata Otto.

Pengakuan jaksa penuntut umum juga alasan Otto. Karena, kata Otto, jaksa mengakui rekaman CCTV yang ditunjukkan di persidangan, telah digabung-gabungkan. "Nah kalau sudah diakui ini digabung-gabung, didukung lagi oleh keterangannya Pak Rismon Sianipar (saksi ahli IT kubu Jessica), yang membuktikan itu bahwa perkara sudah tidak bisa dipakai," ujarnya.

7. Polisi Lalai
Menurut Otto seharusnya kepolisian memeriksa korban luar dan dalam. Namun faktanya, jenazah Mirna tidak pernah diotopsi. Dokter forensik hanya mengambil sampel lambung, hati, empedu, dan sampel urine Mirna. ketentuan peratutan kepolisian, menurut Otto otopsi harus memeriksa seluruh organ tubuh organ. Termasuk otak, hingga memeriksa jantung.

EVAN /PDAT SUMBER DIOLAH TEMPO

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

12 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

13 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

23 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya