Di Tempat-tempat Ini Ahok Dihadang, Kampanye pun Batal  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 10 November 2016 19:35 WIB

Gubernur DKI Jakarta Nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disambut oleh ibu-ibu dari Majelis Taklim Ar-Rahman saat blusukan di kawasan Kebon Jahe, Petojo Selatan, Jakarta, 8 November 2016. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana blusukan calon Gubernur DKI Jakarta inkumben Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dijadwalkan di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, hari ini, akhirnya dibatalkan.

Puluhan orang yang mengatasnamakan warga Kedoya Utara menolak kedatangan Ahok dengan berbaris di tepi Jalan Kedoya Raya.

Penolakan hari ini bukan pertama kali bagi Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu. Sejak hari pertama blusukan, Ahok sudah dihadang saat mengunjungi kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Penolakan juga terjadi Rawabelong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Bahkan Ahok sempat dievakuasi dengan menggunakan angkutan kota (angkot).

Baca lainnya: Ratusan Warga Amerika Demonstrasi Tolak Trump

Tak hanya Ahok, Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif Djarot Saiful Hidayat pun ditolak warga saat berkunjung ke RW 02, Kelurahan Kembangan Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu, 9 November 2016.

Berdasarkan informasi yang diterima Tempo, beberapa pemuda tampak menunggu di satu titik sembari membawa spanduk penolakan.

Padahal, hari itu, Djarot dijadwalkan akan blusukan ke dua lokasi di Kembangan Utara. Namun Djarot ditolak warga sekitar di dua lokasi itu. Meski begitu, Djarot santai saja menghadapi penolakan dan menghampiri seorang pria berbaju koko putih.

Simak juga: Terseret Kasus Ahok, Buni Yani Penuhi Panggilan Bareskrim

Dalam menghadapi puluhan massa, Djarot memilih untuk mengajak berdiskusi. Ia menjelaskan, kedatangannya bertujuan mendengar aspirasi warga. Mantan Wali Kota Blitar ini menegaskan dia bebas berkampanye di mana saja. Namun, warga tak menghiraukan penjelasan Djarot dan tetap berteriak mengusirnya.

"Kalau saya enggak terpilih, enggak apa-apa. Saya minta tolong betul, Islam itu agama yang ramah, toleransi," ujar Djarot.

Djarot terpaksa membatalkan seluruh agenda kampanyenya pada Minggu, 6 November 2016, yakni ke Jalan Tanah Kusir dan Pondok Pinang.

Anggota tim pemenangan Ahok-Djarot, Merry Hotma, mengungkapkan alasan pembatalan lantaran ada situasi tidak kondusif dari penolakan sekelompok masyarakat.

Baca: Pemilu AS: 10 Hal Kontroversial tentang Donald Trump

"Ada sekelompok massa, mengorganisir tokoh-tokoh agama," kata Merry kepada Tempo.

Merry mengatakan, belakangan ini, ada sejumlah persepsi kepada calon Ahok yang membentuk mobilisasi negatif berupa penolakan di sejumlah tempat yang hendak didatangi.

Akibatnya, kata Merry, hal itu turut berimbas pada kegiatan kampanye yang dilakukan Djarot. Padahal, Merry melanjutkan, kegiatan turun menemui warga tidak selalu berarti kampanye. "Ahok-Djarot turun, terutama mengecek pekerjaan yang belum selesai," kata dia.

Merry meyakini situasi seperti ini tak akan berlangsung lama. Dia percaya bahwa warga DKI Jakarta merupakan masyarakat yang punya toleransi dan cinta damai. Mereka, kata dia, hanya sedang terpengaruh isu-isu yang sedang berkembang. Karena itu, pihaknya akan memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa hal utama dari kegiatan Ahok-Djarot tidak semata-mata untuk berkampanye.

Berita lainnya: Terungkap, Antasari Azhar: Saya Mau Masuk Penjara karena...

Sebelumnya, Djarot juga batal hadir dalam peresmian Posko Jawa Tengah untuk Ahok-Djarot di rumah perkantoran sentra niaga Green Lake City, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu malam, 5 November 2016. Terdapat sejumlah massa berpeci putih dan membawa bendera bertuliskan huruf Arab berkumpul di depan gerbang perumahan.

LARISSA HUDA | LANI DIANA | FRISKI RIANA

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya