Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono di Balaikota pada 4 Januari 2017. Tempo/Reza Syahputra
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, menjelaskan alasan rapat dengan menggunakan kereta sewaan menuju Yogyakarta tidak melibatkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI.
"Ini hanya rapat kerja internal eksekutif SKPD (satuan kerja perangkat daerah) untuk konsolidasi antar-ASN," kata Sumarsono di Balai Kota pada Selasa, 10 Januari 2017. "Kalau Dewan ingin membuat, silakan."
Menurut Sumarsono, rencana rapat pimpinan antar-SKPD se-DKI ini sebagai wujud konsolidasi untuk saling mengeratkan sesama aparatur sipil negara (ASN). "Selama ini, yang berkembang ASN itu seperti jalan sendiri-sendiri dan parsial. Ini momen untuk menunjukkan ASN sebagai satu kesatuan," ujarnya.
Selain itu, ujar Sumarsono, alasan Yogyakarta dipilih sebagai destinasi rapat kerja adalah hampir 90 persen dari SKPD itu belum pernah ke Keraton Yogyakarta dan jarak tempuh menuju Yogyakarta bisa dilakukan dalam waktu semalam.
Berdasarkan rencana, Sumarsono bersama pimpinan SKPD akan melakukan rapat kerja di dalam gerbong kereta wisata menuju Yogyakarta pada 13-15 Januari 2017. Perjalanan itu, menurut dia, tidak menggunakan APBD sehingga masing-masing SKPD dikenakan biaya sebesar Rp 7 juta dalam paket wisata lengkap menuju Candi Borobudur dan Keraton Yogyakarta.
"Agenda diawali makan bersama dan nonton debat pilkada DKI di Balai Kota. Selesai debat, rame-rame ke Gambir. Saya asumsikan 90 persen SKPD akan ikut. Kalau enggak ikut, ya rugi karena sudah telanjur dikontrak," kata Sumarsono.