Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Kriteria Pengganti Anies Baswedan Versi Mantan Plt Gubernur DKI Sumarsono

image-gnews
Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, menyusuri Kali Ciliwung dalam rangka peringatan hari air sedunia ke-25, di Kali Ciliwung, Jakarta Timur, 30 Maret 2017. TEMPO/Friski Riana
Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, menyusuri Kali Ciliwung dalam rangka peringatan hari air sedunia ke-25, di Kali Ciliwung, Jakarta Timur, 30 Maret 2017. TEMPO/Friski Riana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pelaksana tugas atau Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono membeberkan kriteria Penjabat Gubernur pengganti Anies Baswedan. Menurutnya, secara umum penjabat atau Pj Gubernur harus memenuhi syarat administrasi calon yang ditetapkan Kementerian Dalam Negeri yaitu harus pejabat pimpinan madya atau eselon satu kementerian atau lembaga.

"Harus memiliki track record yang baik dan diusulkan oleh Menteri Dalam Negeri kepada Presiden untuk diputuskan. Dia juga harus memiliki persyaratan lain berupa kemampuan," ujar Sumarsono saat dihubungi Tempo, Jumat, 20 Mei 2022.

Sumarsono adalah Plt Gubernur DKI Jakarta yang menggantikan Basuki Tjahaja Purnama atau BTP saat pilkada DKI pada 2017. Saat itu Sumarsoni adalah Dirjen Otonomi Daerah di Kemendagri. 

Berikut lima kriteria khusus Pj Gubernur DKI Jakarta versi Sumarsono:

1. Punya kemampuan manajemen pemerintahan

Penjabat gubernur harus punya kompetensi kemampuan manajemen pemerintahan daerah yang handal, dalam konteks memberikan pelayanan publik khususnya. Pj Gubernur harus bisa menyelenggarakan pembangunan dan sebagainya, termasuk harus mampu membangun komunikasi politik dengan DPRD.

Di dalam pemerintahan daerah, kata dia, DPRD adalah salah satu unsur yang diibaratkannya seperti sebuah rumah tangga. "Hubungannya harus seperti suami dan istri, harus mesra, serasi, dan saling melengkapi, itu yang harus bisa dilakukan seorang Pj Gubernur," katanya.

Pengalaman masa lalu sebelum dia menggantikan BTP, kondisinya tidak serasi. Sehingga dia harus berusaha melakukan langkah-langkah untuk normalisasi hubungan yang lebih baik. "Dan alhamdulillah berhasil melalui pendekatan yang persuasif."

2. Paham konstelasi politik dan dinamika lokal

Sumarsono menjelaskan seorang Penjabat Gubernur harus memahami konstelasi politik dan dinamika lokal di Jakarta. Berbeda dengan daerah lain, dia berujar, Jakarta merupakan episentrum kekuatan semua elemen politik dan sosial.

Bahkan semua pusat pimpinan partai itu berkantor di Jakarta juga organisasi masyarakat lainnya. Sehingga pemahaman terhadap konstelasi politik, bagaimana membaca, memahami, dan menyikapi itu menjadi hal yang sangat penting bagi Pj Gubernur.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjabat tangan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi disaksikan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno dan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Soni Sumarsono saat menghadiri acara 'coffee morning' di Rumah Dinas Ketua DPRD DKI Jakarta, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, 6 November 2017. Acara coffee morning yang digelar tertutup tersebut merupakan pertemuan pertama antara Prasetyo Edi Marsudi dengan Anies-Sandi sejak pelantikan di lingkup Forum Komunikasi Pimpinan Daerah DKI Jakarta. ANTARA FOTO

"Karena tidak bisa walaupun dia seorang pimpinan sementara dia hanya teknokratis di belakang meja tidak bisa, dinamika yang terjadi di Jakarta akan sangat berbeda sekali," tutur dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Menjembatani misi presiden

Seorang Pj Gubernur DKI Jakarta, kata Sumarsono, juga harus mampu menjembatani misi seorang presiden. Karena gubernur adalah kepanjangan tangan dari presiden sebagai representasi pusat di daerah, sehingga harus bisa memastikan keberhasilan khususnya visi dan misi nasional oleh presiden yang di Jakarta.

"Harus bisa menjembatani itu. Ada target-target dari semua sektor yang dibebankan kepada Jakarta dan itu harus bisa dijembatani," ujar dia.

4. Menjaga netralitas birokrasi

Sumarsono yang juga pernah menjadi Pj Gubernur Sulawei Utara dan Sulawesi Selatan itu mengatakan, seorang Pj Gubernur juga harus mampu menjaga netralitas birokrasi sebagai bagian dari konsolidasi. Jika tidak mampu menjaga netralitas birokrasi, dia meyakini Pj Gubernur itu akan mendapat bully-an dari masyarakat dan mengurangi kepercayaan masyarakat.

"Yang keempat ini menjadi sangat penting bagi Pj Gubernur di semua daerah terutama di Jakarta. Saya kira itu yang menjadi sangat penting bagi seorang Pj Gubernur," tutur Sumarsono.

5. Mengenai Jakarta

Pj Gubernur juga disebutnya harus memiliki kemampuan teknis yang lain yaitu pengalaman mengenali Jakarta. "Bahkan syukur lagi tidak hanya mengetahui dan mengenali tapi memiliki pengalaman bekerja di Jakarta. Sehingga dia lebih menjiwai," katanya

Di dalam kemampuan tersebut termasuk harus mendalami posisi terutama sosial kemasyarakatan, yang berkaitan dengan dominasi budaya di Jakarta, yaitu masyarakat betawi.

Jadi, Sumarsono berujar, positioning terhadap masyarakat Betawi juga penting dimiliki pengganti Anies Baswedan. "Sehingga masyarakat DKI punya rasa memiliki terhadap kepemimpinan Pj Gubernur tersebut, saya kira itu yang menjadi kunci," ujar Sumarsono.

Baca juga: DPRD DKI Kembali Sorot Sumur Resapan hingga DP Nol Rupiah Anies Baswedan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

11 jam lalu

Mantan capres nomor urut 01 di pilpres 2024 Anies Baswedan usai halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai Anies dan Ahok sulit bersanding di Pilkada DKI Jakarta 2024


Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

13 jam lalu

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertemu dengan Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, 20 April 2017. Humas Pemprov DKI
Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?


Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

15 jam lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 27 Desember 2017. Tempo/Hendartyo Hanggi
Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.


Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ganjar Pranowo memberikan keterangan pers usai acara halalbihalal dan pembubaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.


Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

1 hari lalu

Mantan paslon nomor urut 01 di pilpres 2024, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (tengah), usai halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.


Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

1 hari lalu

Anies Baswedan meladeni warga yang mau berfoto bersama saat acara ulang tahun Anies yang ke-55 di Pendopo Anies Baswedan, Jakata Selatan, Selasa, 7 Mei 2024. [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

Anies mengatakan belum ada rencana bertemu Prabowo. Masih konsentrasi menata langkah ke depan.


Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

1 hari lalu

Anies Baswedan saat ditemui di acara ulang tahunnya yang ke-55 di kediamannya Rumah Pendopo Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Mei 2024. [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

Anies mengatakan enggan mendahului sikap apakah bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo.


Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

1 hari lalu

Anies Baswedan meladeni warga yang mau berfoto bersama saat acara ulang tahun Anies yang ke-55 di Pendopo Anies Baswedan, Jakata Selatan, Selasa, 7 Mei 2024. [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

Anies menggelar acara ulang tahun di kediamannya, Pendopo Anies Baswedan, dengan membawa jajanan dari luar.


Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

2 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.


Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

2 hari lalu

Anna (kanan), seorang pendukung mantan calon presiden Anies Baswedan, mendatangi rumah Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Ahad, 5 Mei 2024. Anna datang dari Sukabumi untuk memenuhi undangan halalbihalal yang ternyata hoaks. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks