Polisi Bongkar Komplotan Penipu Bermodus Jasa Pemakaman  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 18 Januari 2017 18:32 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya mengungkap penipuan dengan modus jasa pemakaman dari rumah duka. Penipuan ini dilaporkan Teng Ie Ie, 67 tahun, saat akan memakamkan suaminya pada 20 Desember 2016.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto mengatakan lima anggota komplotan itu ditangkap. "Mereka berpura-pura menjadi petugas rumah duka dan meminta biaya pemakaian fasilitas," kata Didik di Polda Metro Jaya, Rabu, 18 Januari 2017.

Para tersangka itu adalah MT, ASS, BH, SA, dan SAK. Dari hasil pemeriksaan diketahui otak komplotan itu adalah MT. Dialah yang merencanakan penipuan tersebut. Dia pula yang menghubungi Teng dan berpura-pura menjadi pemilik rumah duka Yayasan Rumah Duka Jelambar.

ASS, SA, dan BH bertugas mencari calon korban. Mereka mencarinya secara acak di halaman obituari surat kabar. "Setelah tahu alamat rumah, mereka menghubungi nomor 108 untuk mendapat nomor telepon rumah," ujar Didik.

Setelah berhasil meyakinkan Teng, komplotan itu kemudian meminta dikirimkan Rp 40 juta ke rekening yang dibuat SAK. Uang itu disebut sebagai uang pemakaian fasilitas rumah duka. Teng mengirim uang lewat mobile banking saat berada di Jalan Tol Outer Ring Road, Jakarta Barat. Beberapa saat kemudian, para pelaku kembali meminta korban mengirimkan uang Rp 20 juta. "Saat itulah korban mulai curiga," tutur Didik.

Teng kemudian menghubungi Rumah Duka Jelambar untuk meminta konfirmasi tentang permintaan uang tersebut. Ternyata pengelola rumah duka menyatakan tidak pernah menghubungi Teng. Menyadari telah ditipu, Teng segera meminta pemblokiran terhadap rekening pelaku. Dia pun melaporkan kejahatan ini ke Polda Metro Jaya.

Dari tangan para tersangka, polisi menyita puluhan kartu ATM dan buku tabungan dari berbagai bank. Bukti-bukti itu membuat polisi curiga para pelaku telah lama menjalankan penipuan ini. "Mereka mengaku baru pertama kali, tapi kami tak langsung percaya, masih kami dalami," kata Didik.

Didik menduga komplotan ini masih terkait dengan jaringan pelaku penipuan online lain. ATM dan buku tabungan bank beragam yang dimiliki para pelaku dibuat dengan KTP palsu. Didik menyebut ada pihak yang memang menyuplai KTP palsu bagi para pelaku.

EGI ADYATAMA

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

3 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

4 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

4 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

5 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

9 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

16 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

19 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

22 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

23 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

28 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya