Sterilisasi Busway, Transjakarta Akan Rekrut Pak Ogah

Reporter

Kamis, 26 Januari 2017 11:26 WIB

Di perempatan Mampang Prapatan tidak tindakan sterilisasi jalur busway dari kendaraan pribadi, sehingga membuat pengendara sepeda motor banyak yang masuk ke lajur tersebut untuk menghindari kemacetan, 13 Juni 2016. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta berencana merekrut 'polisi cepek' atau 'pak ogah' yang biasa ditemui di persimpangan jalan untuk menjaga jalur busway agar tetap steril. Mereka dianggap bisa membantu lalu lintas di jalur busway.

"Karena mereka yang paling mengetahui lokasi setempat," kata Direktur Operasional PT TransJakarta Daud Joseph di Cawang, Jakarta Timur, Rabu, 25 Januari 2017. Pengatur lalu lintas tak resmi itu sering ditemui di persimpangan jalan dan biasanya merupakan warga setempat.

Baca : Rute Baru Transjakarta, Layani Bandara dan Perumahan

Daud menilai persoalan sterilisasi jalur busway di Jakarta adalah terkait budaya para pengguna jalan. Di luar negeri, menurut dia, orang tidak akan berani memasuki jalur busway meski hanya ditandai dengan sebuah garis. "Di Indonesia, sudah dikasih MCB (separator) 60 sentimeter masih juga ada yang masuk. Jelas problemnya budaya," kata dia. Maka, menurut Daud, untuk mengatasi hal tersebut yang perlu diubah adalah budayanya.

Karena itu, selain merekrut 'polisi cepek', pihaknya juga bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk melakukan penilangan bagi pengguna jalan yang memasuki jalur busway. Selain itu, belum lama ini polisi juga membuat terobosan dengan menerapkan tilang elektronik supaya mencegah terjadinya penyuapan saat tilang.

Rencananya, perusahaan jasa transportasi itu juga akan menambah jumlah karyawan yang bakal ditugaskan sebagai petugas patroli di lapangan untuk menjaga pintu masuk di jakur busway. "Jumlah yang sekarang masih kurang," kata Daud. Jumlah petugas patroli yang dimiliki TransJakarta saat ini mencapai 360 orang.

Adapun untuk solusi yang tidak lagi menggunakan jasa manusia, TransJakarta belum menemukan solusinya. Namun, Daud sudah membayangkan untuk menggunakan palang otomatis yang bisa digabungkan dengan alat Radio Frequency Identification. Sebelumnya, pihak TransJakarta pernah memakai palang pintu otomatis. "Tapi respons kurang cepat. Sehingga sedang kami cek ulang apakah ada teknologi terbaru. Kami lagi jajaki," kata dia.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

11 jam lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

3 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

6 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

13 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

16 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

18 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

22 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

23 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

24 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

27 hari lalu

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

Masyarakat menyoroti tiket mudik gratis yang diperjualbelikan, bagaimana respons Kemenhub? MTI pun memberikan kritik terhadap mudik gratis ini.

Baca Selengkapnya