Lahan Terbatas, Depok Integrasikan Pertanian dengan Ternak

Reporter

Editor

Ali Anwar

Jumat, 3 Februari 2017 23:00 WIB

Seorang petani membajak sawahnya saat memulai masa tanam di Desa Grogol, Depok, Jawa Barat, Senin (1/12). TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Depok - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Depok mulai melakukan sistem integrasi tanaman dan ternak tahun ini. Kepala Seksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas KPPP, Harry Adam Fauzi, mengatakan kegiatan tersebut dibuat untuk peningkatan program ketahanan pangan dan holtikultura.

“Sistem integrasi tanaman dan ternak akan diuji coba Februari 2017 di kawasan persawahan di Kecamatan Tapos,” kata Harry, Jumat, 3 Februari 2017. Untuk menjalankan program itu, kata Harry, pihaknya telah menunjuk satu kelompok tani yang beranggotakan 20 orang. “Kawasan percontohannya akan mengintegrasikan tanaman padi dengan sapi,” ujar Harry.


Baca: Lahan Makin Sempit, Depok Lirik Pertanian Berbasis Teknologi


Menurut Harry, sistem integrasi tersebut akan menggunakan sisa padi menjadi makanan ternak, dan kotoran sapinya bakal dibuat pupuk menggunakan molase dan bakteri untuk fermentasi. “Kotoran sapi yang difermentasi bakal menjadi pupuk organik yang bisa menyuburkan sawah di Depok,” kata Harry.

Harry mengatakan, pemerintah telah menyediakan dua ekor sapi untuk diintegrasikan dengan sawah seluas 66 hektare di Tapos. Pada 2016 Depok masih mempunyai 127 hektare lahan persawahan yang tersebar di Kecamatan Tapos, Sawangan, Bojongsari, Limo, Cipayung, dan Cilodong.

“Bahkan, setahun areal persawahan di Depok mampu menghasilkan 1.500 ton padi, yang dikonsumsi petaninya sendiri,” ujar Harry. Adapun total lahan pertanian pangan, holtikultura, perikanan, dan peternakan, masih tersisa sekitar 500 hektare.


Depok, jar Harry, bakal melakukan penyesuaian luas lahan pertanian yang berada di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Depok, karena luasnya berkurang. “Di Perda RTRW sudah ditetapkan lahan pertanian 529 hektar. Tapi, ada pemilik lahan yang ditetapkan sebagai lahan pertanian ingin menggunakan lahannya," ujarnya. "Nanti ada penyesuaian."

Selain sistem integrasi tanaman dan ternak, pemerintah Kota Depok juga telah mengintegrasikan penanaman sayuran dan kelinci sejak November 2016. Juga mengintegrasikan penanaman sayuran dan perikanan. “Air seni kelinci baik untuk sayuran. Kini sedang diuji coba di Balai Penyuluhan Pertanian, terlebih dulu. Setelah itu baru diuji coba ke warga,” ucap Harry.


Baca: Depok Tetapkan 529 Hektare Lahan untuk Zona Pertanian

Dengan sistem pengintegrasian pola tanam tersebut, ujar Harry, diharapkan bisa meningkatkan penghasilan petani di Depok. “Semangatnya kami mau ubah dari sistem mono kultur dalam pertanian, menjadi pengintegrasian yang beragam dengan mengadopsi sedikit teknologi,” kata Harry.

IMAM HAMDI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

3 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

44 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Program Sehari Tanpa Nasi di Depok, Belasan Siswa Pingsan 12 Tahun Lalu

11 Februari 2024

Kilas Balik Program Sehari Tanpa Nasi di Depok, Belasan Siswa Pingsan 12 Tahun Lalu

Acara pemecahan rekor MURI sehari tanpa nasi di Depok melibatkan puluhan ribu orang. Belasan siswa pingsan karena lemas

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Ingin Gorontalo Menjadi Kota Agropolitan, Ini Artinya

10 Januari 2024

Anies Baswedan Ingin Gorontalo Menjadi Kota Agropolitan, Ini Artinya

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menginginkan Gorontalo menjadi kota agropolitan. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Gaet Konservasi Indonesia dan OceanX, Kemenko Marves dan KKP Eksplorasi Ekosistem Bawah Laut

16 Desember 2023

Gaet Konservasi Indonesia dan OceanX, Kemenko Marves dan KKP Eksplorasi Ekosistem Bawah Laut

KKP menjalin kemitraan dengan Konservasi Indonesia (KI) dalam pelaksanaan program Blue Halo S.

Baca Selengkapnya

Warga Depok Minta Jangan Ada Lagi Sistem Satu Arah di Jalan Nusantara

22 Januari 2023

Warga Depok Minta Jangan Ada Lagi Sistem Satu Arah di Jalan Nusantara

Pelaku usaha dan warga di sekitar Jalan Raya Nusantara, Kota Depok, berharap pemerintah kota tidak lagi memberlakukan kebijakan Sistem Satu Arah

Baca Selengkapnya

Rancangan Perda Kota Religius Depok Ditolak Kemendagri, Wakil Wali Kota Ingin Tahu Alasannya

2 Oktober 2022

Rancangan Perda Kota Religius Depok Ditolak Kemendagri, Wakil Wali Kota Ingin Tahu Alasannya

Kemendagri tidak mengabulkan Rancangan Perda Kota Religius Depok dan wakil wali kota ingin tahu alasannya.

Baca Selengkapnya

Sektor Pertanian Penggerak Ekonomi dan Membuka Lapangan Pekerjaan

3 Juli 2022

Sektor Pertanian Penggerak Ekonomi dan Membuka Lapangan Pekerjaan

Di Kabupaten Sumedang, sektor pertanian menjadi salah satu penyumbang terbesar terhadap PDRB, kontribusinya mencapai 18 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Rancang Permen Rehabilitasi dan Pencemaran Perikanan Budidaya

16 Mei 2022

KKP Rancang Permen Rehabilitasi dan Pencemaran Perikanan Budidaya

KKP menyiapkan strategi pemanfaatan sumber daya alam, untuk membangun perikanan budidaya secara efisien dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Tertarik Belajar Pertanian? Beasiswa S1 Bakti Tani 2022 Dibuka, Cek Syaratnya

3 Februari 2022

Tertarik Belajar Pertanian? Beasiswa S1 Bakti Tani 2022 Dibuka, Cek Syaratnya

TaniFoundation dan Yayasan Khouw Kalbe membuka pendaftaran beasiswa Bakti Tani 2022 untuk siswa lulusan SMA/SMK sederajat yang ingin lanjut S1.

Baca Selengkapnya