Aksi 212, FUI Bantah Berencana Duduki Gedung DPR  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Senin, 20 Februari 2017 14:59 WIB

Umat Islam dari berbagai organisasi melakukan unjuk rasa terkait pernyataan Gubernur Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok di Bandung, 21 Oktober 2016. Mereka menuntut aparat untuk segera mengusut kasus tersebut ke ranah hukum. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta – Pengurus Harian Forum Umat Islam (FUI) Bernard Abdul Jabbar menjamin unjuk rasa yang digelar pada 21 Februari 2017 atau aksi 212 akan berlangsung dengan damai. Dia membantah rencana massa pengunjuk rasa bakal menduduki gedung Dewan Perwakilan Rakyat.

“Forum Umat Islam, sebagai penanggung jawab, mengklarifikasi bahwa aksi kami ini adalah aksi damai, dan tidak benar kalau kami akan menduduki atau menguasai gedung DPR/MPR, kata Bernad di Polda Metro Jaya, Senin, 20 Februari 2017.

Baca: Polisi Benarkan Ada Rencana Aksi Gulingkan Ahok di DPR

Bernard juga membantah informasi yang beredar di media sosial tentang rencana aksi yang akan meruntuhkan pagar DPR hingga rencana lempar kerikil (jumrah) di DPR. Kami perlu juga menerangkan bahwa info di media sosial yang menyebutkan akan ada revolusi, siap-siap perang, kemudian robohkan pagar-pagar DPR itu tidak benar, dan kami tidak bertanggung jawab terhadap hal-hal yang bergulir di media sosial ya, kata Bernard, yang juga menjadi koordinator lapangan untuk aksi 212.

Bernard justru mengimbau massa agar tidak merusak sarana dan prasarana umum dalam aksi besok. Jika ada oknum yang melakukan perusakan, ia memberikan kewenangan kepada polisi untuk menindak sesuai aturan hukum.

Baca: Pengamanan Aksi 212, Polda Metro Jaya Gandeng TNI

Kalaupun ada pihak-pihak nanti yang akan melakukan hal-hal yang di luar sepengetahuan kami, maka kami serahkan kepada pihak keamanan untuk menindak ataupun sesuai dengan prosedur keamanan yang sudah ada. Artinya, kami pun tidak bertanggung jawab apabila ada kelompok-kelompok lain yang berusaha mengadakan (aksi anarkistis), katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono meminta perwakilan FUI bisa ikut mengamankan aksi yang menuntut dinonaktifkannya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia juga mengimbau massa agar tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum.

Mohon untuk juga membantu untuk membuat acara ini berjalan lancar. Kedua, diharapkan tidak ada pelanggaran-pelanggaran seperti membawa senjata tajam dan merusak fasilitas umum, kata Argo.

Baca: FPI dan GNPF-MUI Tak Ikut Aksi 212 Jilid 2 di DPR

Argo juga mengimbau massa agar menepati aturan izin penyelenggaraan aksi yang dalam UU diatur hanya sampai pukul 18.00 WIB.

Rencananya, aksi 212 ini diikuti sekitar 10 ribu orang. Mereka kebanyakan datang dari luar Jakarta. Dalam aksi ini, selain mendesak pencopotan Ahok, mereka menuntut penghentian kriminalisasi terhadap ulama dalam beberapa kasus yang saat ini tengah diselidiki Polri.

INGE KLARA SAFITRI



Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

13 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

13 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya