Pembangunan simpang susun semanggi di Jakarta, 9 Februari 2017. Jalan layang yang sedang dibuat terdiri dari dua ramp, yaitu ramp 1 sepanjang 796 meter untuk menghubungkan lalu lintas dari arah Grogol ke Blok M tanpa melewati kolong Semanggi, dan ramp 2 sepanjang 826 meter dari arah Cawang langsung ke kawasan MH Thamrin. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengklaim kehadiran Simpang Susun Semanggi bisa mengurai kemacetan. Presiden Joko Widodo memprediksi kemacetan akan berkurang 30-40 persen.
"Ini menjadi salah satu solusi kemacetan. Memang belum selesai," kata Presiden Jokowi saat meninjau ke lapangan pada Kamis, 23 Februari 2017.
Pemerintah menargetkan proyek Simpang Susun Semanggi tuntas pada pertengahan tahun ini. "Saya beri target Juli. Lambat sedikit 17 Agustus," ucap Jokowi.
Jokowi mengapresiasi kinerja para petugas yang terbilang cepat. Ia menuturkan simpang jalur sepanjang 1,8 kilometer itu menghabiskan dana sekitar Rp 369 miliar.
"Ini (Simpang Susun Semanggi) tidak mengubah karakter atau kesejarahan flyover Semanggi," ujarnya.
Peletakan batu pertama pembangunan Simpang Susun Semanggi dilakukan pada 8 April 2016. Nantinya simpang susun itu terbagi menjadi dua ramp. Ramp pertama untuk kendaraan dari arah Grogol yang mengarah ke Blok M. Ramp kedua ditujukan bagi kendaraan dari arah Cawang menuju Jalan Thamrin.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ikut mendampingi Jokowi dalam peninjauan proyek Simpang Susun Semanggi. Proyek ini dikerjakan PT Wijaya Karya Tbk. Dana yang dianggarkan untuk pembangunannya mencapai Rp 360 miliar. Dana tersebut berasal dari nilai kompensasi pengembang PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.
Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Jokowi dan Ahok memeriksa kondisi jalan. Dari Semanggi, Ahok tetap menemani Jokowi mengunjungi proyek mass rapid transit (MRT) di Setiabudi, Jakarta.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
1 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.