Jauh dari Akses Angkutan, Terminal Pulogebang Diminta Dikaji Ulang  

Reporter

Jumat, 24 Februari 2017 00:59 WIB

Suasana ruang tunggu bus AKAP di Terminal Pulogebang, Jakarta, 21 Desember 2016. Sedianya peresmian akan dilaksanakan pada 20 Desember 2016, namun akhirnya disepakati mundur satu pekan. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat transportasi, Darmaningtyas, menilai, Terminal Terpadu Pulogebang perlu dikaji ulang, baik dari segi fasilitas maupun pelayanan kepada penumpang. Dia mengatakan akses antarmoda di lingkungan internal terminal cukup jauh untuk dijangkau penumpang.

Misalnya, lokasi kedatangan penumpang di Terminal Terpadu Pulogebang menuju bus pengumpan (bus feeder) berjarak sekitar 200 meter.

Baca: Bus Belum Pindah ke Pulogebang, Menhub Ancam Cabut Izin

"Pengguna bus itu kan kelas menengah ke bawah. Mereka sudah kerja fisik dan lelah. Kalau turun dari bus masih harus jalan di atas 100 meter, itu (mereka) males," kata Darmaningtyas seusai acara forum group discussion (FGD) bertema “Kesiapan dan Transisi Terminal Bus Pulogebang” di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Februari 2017.

Darmaningtyas menjelaskan, fasilitas di Terminal Terpadu Pulogebang belum memadai. Sebab, pemerintah belum menyediakan troli untuk mengangkut barang-barang penumpang serta tak ada jembatan penyeberangan khusus.

Baca: Pemerintah Sediakan 26 Bus Pengumpan ke Terminal Pulogebang

Padahal banyak kendaraan roda empat yang melintas di dalam terminal tersebut. Menurut dia, hal ini memperlihatkan buruknya akses bagi pejalan kaki.

Selain itu, akses penumpang menuju bus Transjakarta jauh dan masih sepi, khususnya saat malam hari. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu peluang pencurian. Akibatnya, kata dia, Terminal Terpadu Pulogebang menjadi tak aman.

Karena itu, Darmaningtyas menilai, pemerintah perlu mengkaji ulang kelayakan Pulogebang sebagai fungsi Terminal Tipe A. "(Pemerintah) harus jemput bola, jangan mempersulit akses ke angkutan umum karena jalan jauh," ucapnya.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta pemerintah fokus menjadikan Terminal Terpadu Pulogebang sarana pelayanan publik. Menurut dia, akses antarmoda transportasi yang jauh dan besarnya pengeluaran penumpang tidak sesuai dengan prinsip pelayanan publik.

"Ada marginalisasi pelayanan publik dan kepentingan pemilik modal," kata Tulus.

Terminal Terpadu Pulogebang mulai dioperasikan pada 20 Desember 2016. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andriansyah mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menambah 24 bus feeder per tanggal 2 Februari 2017.

Adapun bus tersebut melayani empat trayek di Terminal Lebak Bulus, Terminal Pinang Ranti, Terminal Tanjung Priok, dan Terminal Pasar Minggu.

LANI DIANA | ALI HIDAYAT


Berita terkait

Kembangkan 20 Terminal Tipe A, Kemenhub Siapkan Rp 810 Miliar

28 Juli 2019

Kembangkan 20 Terminal Tipe A, Kemenhub Siapkan Rp 810 Miliar

Sebagian besar proyek tersebut merupakan revitalisasi, sedangkan yang pembangunan baru ada 4 terminal.

Baca Selengkapnya

Sedot Rp 750 M, Terminal Sukabumi Bakal Disulap Mewah Begini..

17 Juli 2019

Sedot Rp 750 M, Terminal Sukabumi Bakal Disulap Mewah Begini..

Untuk proyek pengembangan terminal Sukabumi, investor swasta asal Batam akan menginvestasikan dananya hingga Rp750 miliar.

Baca Selengkapnya

Terminal Bus Giwangan Yogyakarta Dibuat Megah, Sekelas Bandara

17 Juni 2019

Terminal Bus Giwangan Yogyakarta Dibuat Megah, Sekelas Bandara

Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi menuturkan perbaikan pelayanan dan optimalisasi Terminal Bus Giwangan.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, 50 PO Bus di Terminal Pondok Cabe Siap Layani Pemudik

28 Mei 2019

Menjelang Lebaran, 50 PO Bus di Terminal Pondok Cabe Siap Layani Pemudik

Sekitar 50 loket PO Bus di terminal Pondok Cabe siap melayani pemudik ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Madura.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Minta PUPR Sulap Rest Area Sebagai Terminal Bus

26 Februari 2019

Kemenhub Minta PUPR Sulap Rest Area Sebagai Terminal Bus

Kemenhub meminta PUPR mengubah sejumlah rest area di jalan Tol sebagai terminal bus.

Baca Selengkapnya

Jalan Tol Menjadi Penyebab Terminal Bus Menjadi Sepi?

17 Februari 2019

Jalan Tol Menjadi Penyebab Terminal Bus Menjadi Sepi?

Saat ini, para penumpang bus rata-rata tidak suka jika bus sering berhenti atau mampir di terminal bus. Sehingga memilih bus yang lewat jalan tol

Baca Selengkapnya

Terminal Bus Pondok Cabe Layani Perjalanan ke Bandara Soetta

31 Desember 2018

Terminal Bus Pondok Cabe Layani Perjalanan ke Bandara Soetta

Terminal bus Pondok Cabe yang diresmikan hari ini akan melayani perjalanan menuju Bandara Soekarno-Hatta dan beberapa terminal di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Terminal Jatijajar Depok Dimulai Siang Ini

17 September 2018

Uji Coba Terminal Jatijajar Depok Dimulai Siang Ini

Terminal Jatijajar akan mulai diuji coba siang ini, sekitar jam 13.00 WIB, dengan memasukkan bus AKAP dari Jalan Raya Bogor.

Baca Selengkapnya

Terminal Jatijajar Depok Beroperasi, Bus AKAP Ngetem Dipindah

15 September 2018

Terminal Jatijajar Depok Beroperasi, Bus AKAP Ngetem Dipindah

Uji coba Terminal Jatijajar akan dilakukan bertahap dengan menggandeng Pemerintah Kota Depok.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Terminal Bus Pondok Cabe Hampir Rampung

9 Januari 2018

Pembangunan Terminal Bus Pondok Cabe Hampir Rampung

Diproyeksikan sebagai pengganti Lebak Bulus, pembangunan terminal bus Pondok Cabe di Jalan Kemiri Raya, Tangerang Selatan, sudah hampir selesai.

Baca Selengkapnya