Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Isnawa Adji, dan Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede berfoto bersama petugas pengangan prasarana dan sarana umum (PPSU) di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Maret 2017. TEMPO/Larissa
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengimbau para pekerja penanganan prasarana dan saranan umum (PPSU) atau pasukan oranye, pasukan biru, dan pasukan badan air agar tetap menjaga keselamatan dan keamanan dalam bekerja. Ahok mengatakan dia tidak ingin lagi ada kecelakaan kerja.
Menurut Ahok, meskipun setiap orang memiliki takdirnya masing-masing dan dijamin biaya kesehatannya, Ahok meminta agar keselamatan tetap nomor satu. Kecelakaan kerja pernah terjadi terhadap Dennis T. Nenometa yang tewas akibat terseret banjir.
"Walaupun ada asuransi, tapi kita enggak mau kehilangan anggota keluarga. Makanya, saya apresiasi almarhum Dennis, anggota PPSU yang meninggal," ujar Ahok di Balai Kota, Kamis, 2 Maret 2017.
Ahok mengatakan masih mendapati laporan petugas PPSU yang menyelam dalam selokan tanpa pengaman. Namun, Ahok meminta agar tindakan tersebut tidak diulangi. Setiap petugas diminta untuk mengenakan alat pelindung diri (APD) saat bertugas.
"Kalau ada google (kacamata pelindung) mesti pakai itu. Jangan sampai enggak pakai baju juga. Kalau enggak, luka. Luka kecil enggak apa. Infeksinya yang bahaya," ujar Ahok.
Ahok juga mengatakan telah meminta setiap petugas untuk disuntik antitetanus. Tujuannya, agar setiap mengalami luka saat bekerja tidak langsung berdampak pada kondisi tubuhnya. Ahok khawatir setiap luka goresan yang terjadi saat menjalankan tugas bisa menyebabkan infeksi.
