Delegasi Perwakilan PBB Tinjau Proyek MRT  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Jumat, 3 Maret 2017 19:54 WIB

Pekerja menggarap pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Dukuh Atas, Jakarta, 13 Oktober 2016. Saat ini sedang dikerjakan jalur Selatan- Utara tahap I yang telah dikerjakan lebih dari 50 persen dan ditargetkan selesai 2019. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Satu delegasi dari Economics and Social Commisions for Asia and the Pacific (ESCAP) mengunjungi proyel Mass Rapid Transit (MRT) di Bundaran Hotel Indonesia, Jumat, 3 Maret 2017. ESCAP adalah satu organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Delagasi yang dipimpin oleh Direktur Divisi Transportasi ESCAP Yuwei Li itu terdiri dari perwakilan negara-negara Asia Pasifik. Mereka datang ke lokasi menggunakan bus Transjakarta.

Li menuturkan kunjungan tersebut untuk mengetahui proyek yang akan menjadi alternatif transportasi di Jabodetabek itu. Selain itu, hasil dari kunjungan ini nantinya dijadikan bahan pengukuran indeks kota dengan transportasi berkelanjutan di mana Jabodetabek adalah salah satu kota yang akan dijadikan proyek percontohan.

"Proyek ini salah satu program signifikan karena bisa memberikan alternatif angkutan umum perkotaan, ditambah dengan keterpaduan dengan moda lain, seperti bus (Transjakarta), kereta rel listrik (KRL) serta keterjangkauan dari permukiman," katanya.

Dalam kesempatan sama, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Elly Adriani Sinaga mengatakan, MRT adalah moda transportasi yang akan mengubah wajah transportasi Jabodetabek ke depan. Dengan adanya MRT --ditambah dengan pembangunan proyek transportasi, seperti kereta ringan-- akan menaikkan standar transportasi Kota Jakarta setingkat dengan kota-kota di negara maju.

Untuk itu, kata Li, progres penyelesaian MRT dipercepat baik untuk Tahap 1 (Bundaran HI-Lebak Bulus), Tahap 2 (Bundaran HI-Ancol Timur) dan Barat-Timur (Balaraja-Cikarang). "Jabodetabek akan dijadikan tolok ukur. Sekarang bangun secara masif MRT, LRT, BRT (Bus Transjakarta), kereta bandara dan sebagainya agar melompati standar rendah ke kota yang akan dilihat dunia," katanya.

Adapun, progres pembangunan MRT, yakni per 28 Februari 2017, stuktur layang dari Bundaran Senayan hingga Lebak Bulus mencapai 50,71 persen, sementara untuk bawah tanah dari Bundaran Senayan hingga Bundaran HI, yaitu 83,21 persen.

Pekerjaan sipil telah mencapai 66,92 persen dengan empat terowongan sudah tersambung. Ketinggian dari permukaan tanah hingga ke bawah tanah, yakni 19 meter di Bundaran Hi, Setiabudi 20 meter dan Dukuh Atas paling dalam 27 meter karena melewati Banjir Kanal Barat.

Setiap harinya ditargetkan mengangkut sebanyak 173.400 penumpang dengan 16 rangkaian kereta, terdiri dari satu rangkaian enam kereta. Dalam sekali angkut, MRT bisa menampung 2.000 penumpang dengan jangka waktu kedatangan (headway) setiap lima menit.

ANTARA

Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

32 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

47 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

18 November 2022

5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

Selama masa pengerjaan proyek MRT Jakarta, ada penemuan bekas rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

29 April 2022

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.

Baca Selengkapnya