Petugas memeriksa terowongan air sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur di arriving shaft (titik pertemuan) Jalan Otista III, Jatinegara, Jakarta, 12 Oktober 2015. Sodetan ini diperkirakan mulai beroperasi pada tahun 2017. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
TEMPO.CO, Jakarta - Bantaran Sungai Ciliwung masih terendam banjir saat bagian hulu sungai itu, kawasan Puncak, diguyur hujan deras. Seperti kemarin, banjir masih merendam beberapa kawasan di pinggiran sungai Ciliwung. Normalisasi yang dilakukan pemerintah pun masih berlangsung.
Namun debit air yang tinggi membuat Ciliwung meluap dan menggenangi wilayah-wilayah di sekitarnya. Proyek sodetan Ciliwung, yang direncanakan mengalirkan air sungai ke Kanal Banjir Timur sehingga debit air ke Pintu Air Manggarai berkurang, hingga kini belum rampung. Proyek ini awalnya diperkirakan selesai Maret tahun lalu.
Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, mengatakan belum ada lagi pembahasan terkait dengan proyek sodetan Ciliwung ini."Dalam jangka pendek, belum bahas itu," ujar Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Maret 2017.
Pada April 2016 lalu, warga Bidara Cina yang terdampak proyek memenangkan gugatan. Perwakilan warga Bidara Cina, Astriyani, sempat mengatakan warga tidak bermasalah dengan proyek itu. Namun warga kecewa karena tidak ada sosialisasi dari pemerintah.
Saat warga Bidara Cina memenangkan gugatan di PTUN, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan akan melakukan banding. Namun, hingga saat ini, pemerintah belum membahas kejelasan nasib proyek tersebut."Namun, sesuai dengan RPJMD tetap harus berjalan," ucap Sumarsono.
Tiga Lembaga Berkolaborasi Mengaudit Sampah Ciliwung
11 Desember 2023
Tiga Lembaga Berkolaborasi Mengaudit Sampah Ciliwung
Dari audit ini akan dilihat jenis sampah apa yang mendominasi badan sungai, sampah jenis kemasan industri ritel apa, dan siapa perusahaan industri yang dominan mencemari Ciliwung.