Korban Investasi Bodong Pandawa Group Capai 5.469 Orang  

Reporter

Kamis, 9 Maret 2017 16:14 WIB

Mobil mewah yang menjadi barang bukti perkara investasi bodong Pandawa Group dijajarkan di depan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, 9 Maret 2017. INGE KLARA/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi masih terus menyelidiki kasus dugaan investasi bodong Pandawa Mandiri Group yang memiliki korban hingga ribuan. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, hingga saat ini, posko aduan korban Pandawa sudah mencatat 5.469 orang yang mengadu sebagai korban.

"Ada ribuan orang yang sudah mengadu dengan 31 laporan dan kerugian Rp 1,5 triliun," ucap Argo di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 9 Maret 2017.

Barang bukti yang telah disita polisi terkait dengan kasus ini juga bertambah. Tercatat, ada 28 mobil, 20 sepeda motor, 12 sertifikat hak milik (SHM), 6 rumah/bangunan, 10 bidang tanah, logam mulia, sejumlah mata uang asingm dan buku tabungan.

Baca: Bos Pandawa Group Ditangkap, Ini Aset yang Disita Polisi

Ditanyai mengenai jumlah dana dalam rekening yang disita, Argo mengaku pihaknya masih menelusuri kepastiannya. Polisi juga bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan terkait dengan hal ini.

"Rekening sedang ditelusuri PPATK. Besarannya berapa, kami belum tahu isinya berapa, masih menunggu hasil PPATK," ujarnya.

Sebelumnya, polisi menyebutkan tersangka kasus Pandawa Group bertambah menjadi 22 orang. Ke-22 tersangka terdiri atas pendiri Pandawa Group, Dumeri alias Salman Nuryanto, dua istri Salman, ayah mertua Salman, dan sejumlah leader dari berbagai tingkat.

Baca: Kasus Bos Pandawa Group, Begini Lika-liku Bekas Tukang Bubur

"Tersangka ini terdiri atas (level) diamond, kemudian dari leader. Di situ, lalu ada istri dan ketua koperasi jadi tersangkanya. Ada 22 orang yang kami tahan," tuturnya.

Sejak terungkap pada Desember 2016, kasus penipuan Pandawa diambil alih Polda Metro Jaya. Sang pendiri, Salman Nuryanto, sempat kabur sebelum akhirnya dibekuk polisi. Bisnis ini menawarkan penyimpanan uang dengan bunga besar. Sejumlah pihak yang disebut leader dan diamond merupakan nasabah yang telah lama ikut bisnis ini.

INGE KLARA SAFITRI




Berita terkait

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

3 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

10 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

13 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

16 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

17 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

21 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

22 hari lalu

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

25 hari lalu

DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

Menurut Komisi X DPR RI, semestinya Kemendikbudristek memiliki unit reaksi cepat untuk menanggapi permasalahan ferienjob.

Baca Selengkapnya

Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

25 hari lalu

Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Ghisca Debora Aritonang tiga tahun penjara, lebih rendah setahun dari tuntutan jaksa.

Baca Selengkapnya

Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

25 hari lalu

Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

Berikut tips transaksi keuangan di platform digital yang aman dari ancaman tindak kejahatan, terutama menjelang Lebaran seperti sekarang.

Baca Selengkapnya