Warga Pulau Pari Geruduk Pos Keamanan Milik PT. Bumi Pari Asri

Reporter

Editor

Suseno TNR

Kamis, 9 Maret 2017 20:44 WIB

Ratusan warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu menggeruduk kantor pos keamanan perusahaan PT. Bumi Pari Asri di pulau tersebut dan meminta agar para satpam meninggalkan pulau paling lambat 3 hari ke depan, 9 Maret 2017. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, menggeruduk pos keamanan PT. Bumi Pari Asri, Kamis, 9 Maret 2017. Mereka meminta karyawan perusahaan itu untuk angkat kaki dari Pulau Pari. "Pergi dari Pulau Pari, ini pulau kami," kata penduduk saat berorasi di depan pos keamanan perusahaan yang berada di RT 03 RW 04, Kelurahan Pulau Pari.

Massa bergerak sore hari selepas melaut. Mereka gerah dengan sikap satpam yang dinilai telah mengintimidasi penduduk. Bahkan beberapa hari sebelumnya, rumah seorang penduduk bernama Edi Priadi, 62 tahun, dikabarkan akan digusur.

Massa berjalan menyusuri jalan utama kampung Pulau Pari sambil membawa kentongan. Mereka saling mengajak penduduk untuk mendatangi pos keamanan perusahaan. Dalam waktu kurang dari 15 menit, penduduk sudah berkerumun.

Saat bertemu satpam, mereka memberikan poin-poin petisi. "Perusahaan tidak pernah melapor keberadaan mereka di pulau ini," kata Manager Program dan Kampanye Walhi DKI Jakarta, Zulpriadi, saat ditemui di lokasi.

Menurut Zulpriandi, perusahaan telah bertindak semena-mena kepada penduduk Pulau pari. Para satpam setiap hari berkeliling kampungan mengintimidasi penduduk agar tidak membangun atau memperbaiki rumah. Jika penduduk tak mengindahkan, maka perusahaan akan mengkriminalisasikan penghuni pulau itu.

Assistant Chief Security PT. Gardu Utama Nasional, Abdul Gofar bersama lima satpam di tempat itu menerima aspirasi warga. Tuntutan mereka akan disampaikan ke PT. Bumi Pari Asri yang mengklaim sebagai pemilik tanah. "Kami di sini memang disuruh perusahaan (PT. Bumi Pari Asri) untuk menjaga tanah yang diklaim milik perusahaan," kata Abdul.

PT. Gardu Utama Nasional adalah perusahaan yang disewa PT. Bumi Pari Asri untuk menjaga pulau tersebut. Mereka bertugas di tempat itu selama satu setengah tahun terakhir. Di pulau itu ada lima personel satpam yang setiap sepekan berganti jadwal kerja.

"Perlu saya luruskan, kami tidak pernah mengintimidasi warga," kata Abdul. Pihaknya justru menyarankan agar penduduk menempuh jalur semestinya, yakni hukum. "Kecuali security sebelum kami, mereka datang mengobrak-abrik, justru kami mengedepankan persuasif."

Abdul berencana menyampaikan aspirasi itu ke perusahaan. Setelah mendapat penjelasan dari Abdul, penduduk kembali menjalankan aktivitas seperti biasanya. Namun warga tetap menagih janji satpam agar hengkang dari tempat itu paling lama tiga hari ke depan.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

7 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

7 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

14 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

14 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

14 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

22 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya