Bertemu Komunitas Intelijen, Sumarsono Bahas DPT Pilkada DKI

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 13 Maret 2017 21:47 WIB

Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama Plt Gubernur DKI Sumarsono melambaikan tangan usai serah terima jabatan Plt Gubernur DKI di Balaikota, Jakarta, 6 Maret 2017. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menggelar rapat bersama Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) membahas evaluasi pilkada serentak putaran pertama, di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Senin, 13 Maret 2017.

"Hari ini evaluasi pilkada putaran pertama, kemudian langkah-langkah selanjutnya apa," ungkap pria yang akrab disapa Soni, seusai rapat.

Soni menjelaskan rapat tersebut banyak membahas mengenai Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sempat bermasalah di pilkada putaran pertama. Permasalahan tersebut terkait para pemilik hak pilih yang tidak bisa menggunakan haknya. "Kartu (surat suara) habis, atau tidak terdaftar di DPT," jelasnya

Soni juga menjelaskan, tingkat partisipasi warga yang tinggal di apartemen sangat rendah. Menurutnya, tingkat partisipasi di apartemen hanya sekitar 40 persen. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Sebagai hasil evaluasi tersebut, Soni dan Kominda telah merumuskan langkah antisipasi supaya tidak terjadi di putaran kedua nanti.

"Pemprov sudah memberi langkah nyata membuat bimtek (bimbingan teknis) untuk KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara)," ungkap Soni.

Secara teknis, Soni menyerahkan ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). Seperti jumlah KPPS yang akan dilibatkan dalamn bimtek. Tetapi, Soni menyarankan seluruh anggota KPPS bisa mengikuti bimtek supaya memiliki pemahaman yang sama.

Selain itu, mengenai tingkat partisipasi yang rendah di lingkungan apartemen, pemerintah akan mengundang para pengembang. Mereka akan diajak kerjasama, supaya KPUD bisa masuk ke kawasan apartemen dengan mudah. "Selama ini mereka terlalu over protektif," tandas Soni.

Dalam rapat tersebut juga dibahas mengenai dilema pendaftaran surat keterangan (suket) terakhir. Selama ini, pendaftaran suket dilakukan satu hari sebelum pilkada. Ternyata langkah ini tidak cukup untuk mengantisipasi surat suara yang kurang.

Akhirnya, Soni dan Kominda, sepakat untuk memberi batas waktu pendaftaran suket tiga hari sebelum pilkada, atau tujuh hari sebelum pilkada. "Kalau solusi hari ini itu, tapi masih harus koordinasi dengan KPUD," tutup Soni.

BENEDICTA ALVINTA|JH

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Jawab Unek-unek Prasetyo Edi, Soni Sumarsono: Pengganti Anies Baswedan Harus Mesra dengan DPRD DKI

22 Agustus 2022

Jawab Unek-unek Prasetyo Edi, Soni Sumarsono: Pengganti Anies Baswedan Harus Mesra dengan DPRD DKI

Eks Plt Gubernur DKI Soni Sumarsono mengatakan pengganti Anies Baswedan harus mesra dengan DPRD DKI, seperti halnya hubungan suami istri.

Baca Selengkapnya

Rute Jabatan yang Harus Dilalui Fadil Imran Bila Berminat Jadi Pengganti Anies

22 Mei 2022

Rute Jabatan yang Harus Dilalui Fadil Imran Bila Berminat Jadi Pengganti Anies

Mendadak, nama Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran masuk bursa Penjabat Gubernur DKI pengganti Anies. Belum menjabat eselon satu.

Baca Selengkapnya

Kata Eks Plt Gubernur DKI soal 3 Nama Calon Kandidat Pengganti Anies Baswedan

21 Mei 2022

Kata Eks Plt Gubernur DKI soal 3 Nama Calon Kandidat Pengganti Anies Baswedan

Mantan Dirjen Otda Sumarsono beberkan keunggulan masing-masing calon pengganti Anies Baswedan sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya