Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menghadiri acara Syukuran Jakarta ditemani Ketua Umum Golkar Setya Novanto, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono,dan Ketua DPD DKI Jakarta Partai Golkar Fayakhun Andriadi di Lapangan Blok S, Jakarta, 20 Januari 2017. TEMPO/Larissa
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto membela Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Pembelaan itu disampaikan di hadapan jemaah majelis taklim Kosgoro, Jakarta Timur, yang hadir pada acara ulang tahun Agung Laksono, Minggu, 26 Maret 2017.
Menurut Setya Novanto, Ahok adalah sosok yang memperjuangkan agama Islam.
"Jadi kalau di daerah jelek-jelekkan Ahok (Basuki) itu tidak benar," kata Setya Novanto yang pada 16 Desember 2015 mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat terkait dengan kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo untuk saham di PT Freeport Indonesia.
Menurut Novanto, perjuangan Ahok terhadap Islam tidak perlu diragukan. Ia mengaitkannya dengan momen saat Ahok ikut menyambut kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz ke Indonesia.
"Satu-satunya calon yang salaman adalah Ahok. Berarti Islamnya diridhoi Allah," kata dia.
Ahok dan Djarot Saiful adalah pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam pilkada 2017.
Pasangan ini didukung PDI Perjuangan, Partai Golkar, NasDem, dan Hanura.
Pada saat bersamaan, Ahok juga tengah menghadapi proses hukum. Ia diduga menistakan Islam karena ucapannya soal Surat Al-Maidah ayat 41. Pengadilan Negeri Jakarta Utara masih menyidangkan kasus tersebut.