Tunggu Payung Hukum, Ojek Online Bogor Kembali Beroperasi Normal

Reporter

Editor

Ali Anwar

Selasa, 28 Maret 2017 21:00 WIB

Anggota polisi membawa senjata untuk membubarkan massa pengemudi ojek online yang ingin melakukan sweeping terhadap supir angkot di Bogor, Jawa Barat, 20 Maret 2017. ANTARA/Arif Firmansyah

TEMPO.CO, Bogor - Aktivitas angkutan kota (Angkot) dan transportasi kendaraan roda dua berbasis aplikasi (ojeg online) di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor dan kembali normal, setelah kedua belah kedua belah pihak melajukan kesepakatan damai.

Bupari Bogor Nurhayanti dalam waktu dekat akan membuat payung hukum berupa Peraturan Bupati (Perbup) dan Peraturan Wali Kota (Perwali) yang mengatur regulasi transportasi roda dua berbasis aplikasi atau online.

Baca
: Bentrok di Bogor, Sopir Angkot Vs Ojek Online Sepakat

“Saya sudah menugaskan Kepala Dinas LLAJ dan Bagian Hukum/Perundang-undangan untuk merumuskan drap transportasi roda dua berbasis aplikasi,” kata Nurhayanti. Menurut Nurhayanti, penerbitan Perbup itu setelah mendapatkan sinyal dan persetujuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan yang menyerahkan kepada dua kepala daerah yakni Kabupaten Bogor dan Kota Bogor untuk membuat aturan dan regulasinya.

“Kementerian Perhubungan hanya mengeluarkan aturan tentang roda empat berbasis aplikasi, sedangkan untuk roda dua belum punya, makanya kita menjadi daerah perintis membuat aturan ini,” kata Nurhayanti.

Nurhayanti mengatakan, salah satu poin dalam Perbup adalah mengetahui jumlah pengemudi ojek online dengan mewajibkan memiliki NPWP. “Yang penting pengemudi asal Kabupaten Bogor saja yang diwajibkan membuat NPWP sehingga diketahui jumlahnya,” kata Nurhayanti.

Karena untuk pembatasan wilayah atau zona dan ketentuan tarif itu tidak mungkin ditentukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor, akan tetapi harus dari pemerintah pusat “Kami tidak bisa membatasi wilayah operasi dan tarif mereka, karena berbasis online akan dilakukan pusat,” kataNurhayanti.

Ayatullah, 31 tahun, pengemudi ojek online mengaku meski saat ini kondisi di Kota dan Kabupaten Bogor sudah aman dan konduaif, namun pihaknya masih was-was saat dirinya mengantarkan penumpang. “Khawatir dan was-was sudah pasti tetap ada saat megantarkan penumpang, karena satu minggu lalu kondisi Kota Bogor memanas dan berakhir bentrok ,” kata Ayatullah.

Baca juga: Bentrok di Bogor, Sopir Angkot Vs Ojek Online Sepakat Berdamai

Namun, dirinya yang hanya lulusan SMA dan warga Bogor asli, memilih menjadi driver ojek online sebagai mata pencaharian. Karena lebih mudah dibandingkan harus melamar menjadi buruh pabrik. "Kita jadi buruh belum tentu diterima, dan bisa mencukupi biaya keluarga di rumah, makanya sekarang tetap memilih menjadi ojeg online,” kata Ayatullah.

Ayatullah mengatakan, meski kondisi sudah aman akan tetapi dirinya bersama dengan pengemudi online lain lebih memilih kumpul dan menunggu pelangan di sekitaran rumah, "Paling kumpul dekat rumah dan nongkrong bareng teman-teman, ada dari Go-Jek, Grab, juga Uber," kata Ayatullah.

M. SIDIK PERMANA

Video Terkait:
Bentrok Sopir Angkot dan Ojek Online, 18 Orang Ditangkap

Berita terkait

Pemerintah Kabupaten Bogor Minta Masyarakat Waspadai Hepatitis Akut

11 Mei 2022

Pemerintah Kabupaten Bogor Minta Masyarakat Waspadai Hepatitis Akut

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor meminta masyarakat waspada hepatitis akut. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Agus Fauzi mengatakan hepatitis akut sedang marak namun belum diketahui penyebab

Baca Selengkapnya

Kabupaten Bogor Fokus Penanggulangan Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19

9 Desember 2020

Kabupaten Bogor Fokus Penanggulangan Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19

Saat ini angka kemiskinan Kabupaten Bogor naik menjadi 9,26 persen dari sebelumnya 7,14.

Baca Selengkapnya

Longsor Sukajaya: Pemkab Bogor Bangun 2.704 Hunian Sementara

22 April 2020

Longsor Sukajaya: Pemkab Bogor Bangun 2.704 Hunian Sementara

Pemerintah Kabupaten Bogor membangun hunian sementara bagi warga Sukajaya yang menjadi korban longsor pada awal tahun ini.

Baca Selengkapnya

Cegah Virus Corona, PNS Bogor Hapus Absensi dengan Sidik Jari

18 Maret 2020

Cegah Virus Corona, PNS Bogor Hapus Absensi dengan Sidik Jari

Pemerintah Kabupaten Bogor menerapkan absensi manual untuk mencegah penularan virus Corona. Semula memakai absensi sidik jari.

Baca Selengkapnya

Bogor Rentan Longsor, Pemkab Akan Sisir Bangunan Warga

21 Februari 2020

Bogor Rentan Longsor, Pemkab Akan Sisir Bangunan Warga

Pemerintah Kabupaten Bogor akan menyisir bangunan warga yang rawan terkena longsor.

Baca Selengkapnya

Korban Longsor Sukajaya Butuh Rp 105 M untuk Pemulihan

15 Februari 2020

Korban Longsor Sukajaya Butuh Rp 105 M untuk Pemulihan

Pemkab Bogor meminta dana bantuan kepada Gubernur Jawa Barat untuk pembangunan infrastruktur pasca longsor Sukajaya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Relokasi Korban Longsor, Pemkab Siapkan 81 Ha Lahan

5 Februari 2020

Jokowi Minta Relokasi Korban Longsor, Pemkab Siapkan 81 Ha Lahan

Presiden Jokowi minta korban longsor Sukajaya pindah dari daerah rawan. Bupati Bogor sudah menyiapkan lahan.

Baca Selengkapnya

Kota Bogor Minta 6 Kecamatan di Kabupaten, Bupati: Belum Ngobrol

16 Juli 2019

Kota Bogor Minta 6 Kecamatan di Kabupaten, Bupati: Belum Ngobrol

Pemerintah Kota Bogor ingin meminta enam kecamatan yang saat ini masuk ke Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Sentul City Belum Laksanakan Putusan MA, Ini Keinginan Warga

6 Juli 2019

Sentul City Belum Laksanakan Putusan MA, Ini Keinginan Warga

Sentul City belum kunjung melaksanakan putusan MA, malah dituding mau nagih biaya pemeliharaan dan perbaikan lingkungan kepada warga.

Baca Selengkapnya

Atasi Banjir Jakarta, Anies akan Bangun Banyak Kolam Retensi

29 April 2019

Atasi Banjir Jakarta, Anies akan Bangun Banyak Kolam Retensi

Anies mengatakan akan bekerjasama dengan pemerintah di hulu, termasuk dalam pembangunan kolam retensi.

Baca Selengkapnya