Warga Cikini Bertani di Bantaran Sungai Ciliwung

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 29 Maret 2017 15:50 WIB

Petani memanen sayuran di bantaran Kanal Banjir Timur, Jakarta, 5 Januari 2016. Menurut Jabar yang lebih dari satu tahun bertani di Kanal Banjir Timur kesulitannya adalah menyesuaikan tanaman setiap musimnya, karena saat musim hujan tanaman tersebut terkena banjir. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Warga di Kelurahan Cikini menjadikan bantaran Sungai Ciliwung sebagai lahan pertanian.

Kelompok Tani Sehati menjadi pelopor pertanian di bantaran Sungai Ciliwung. Kegiatan yang bermula dari hobi sang Ketua kelompok dapat menjadi contoh dalam perkembangan pertanian di perkotaan.

Agus Dian, 56 tahun, mengatakan bahwa kegiatan yang ia lakukan di bantaran Sungai Ciliwung bermula dari hobinya yang senang bercocok tanam. Bersama istrinya, Yani, 57, dia memulai kegiatan tersebut pada bulan Desember 2014 dengan pembibitan tanaman.

Awal 2015, Agus dan istrinya memulai untuk menanam pohon dan tanaman di bantaran Sungai Ciliwung tersebut. Kelompok Tani yang berada di RT 17 RW 03, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat tersebut, telah memiliki 20 orang anggota kelompok dengan panjang lahan pertanian yang tersedia sepanjang 500 meter. Namun, menurut Agus, Lahan yang dipakai saat ini hanya 250 meter, jenis tanaman yang ditanam ada sekitar 62 jenis, dan lahan yang dikelolanya sepanjang 50 meter sisanya dikelola anggota.

"Setiap anggota kelompok mendapatkan lahan pertanian kurang lebih sepanjang 10 meter. Untuk bibit tanaman, setiap anggota dapat mengambil di tempat saya," kata agus. Sebagai Ketua Kelompok Tani, Agus bertanggung jawab terhadap bibit dan pengolahan hasil pertanian tersebut.

"Setiap hari kamis, kita adakan pertemuan dengan anggota untuk pengolahan hasil pertanian. Di pertemuan tersebut juga datang penyuluh pertanian dari Kecamatan," ucap Yani. "Selain untuk dikonsumsi sebagai sayuran, hasil pertanian juga diolah dalam bentuk makanan lain seperti abon cabe, alpukat sintetis, bir pletok dan lainnya."

Setelah berjalan selama satu setengah tahun, Pemerintah Provinsi Jakarta memberikan bantuan kepada Agus dalam bentuk program P2KP atau Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dengan kucuran dana sebesar Rp15juta untuk satu tahun laporan.

Menurut Agus, modal itu dapat menghasilkan hasil panen dua kali lipat. Dari modal tersebut Agus dapat mendirikan rumah bibit dengan biaya Rp6 juta dan sisanya untuk pengolahan pertanian. Selain di pertanian, Agus juga mencoba mengembangkan pembibitan ikan dengan kolam bantuan dari pemerintah.

"Nantinya ikan ini juga dapat menjadi konsumsi untuk kelompok," kata Agus.

Agus saat ini lebih fokus pada kegiatan untuk penghijauan di bantaran sungai, dengan kegiatan yang dilakukan itu, ia berharap seluruh warga yang berada di bantaran sungai sadar dan mulai mengikuti jejaknya membuat penghijauan di bantaran sungai.

Agus mengungkapkan bahwa pada Januari 2017 warga Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen yang berada di sisi sungai dari Kelurahan Cikini mulai mengikuti jejak Agus dalam penghijauan di bantaran Sungai Ciliwung. Dia pun mengaku hanya meminta dukungan dari Pemerintah untuk program penghijaun tersebut agar nantinya seluruh bantaran sungai di Jakarta dapat hijau dan bersih.

ANTARA

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

4 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

8 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

11 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

13 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

13 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

24 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

36 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

38 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

39 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya