Kapolda Metro Jaya Inspektur jenderal M. Iriawan dan Kapolda Banten Brigadir jenderal Listyo Sigit Prabowo berjalan beriringan keluar dari aula Polrestro Tangerang jalan Daan Mogot Kamis, 16 Februari 2017 usai mendampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian jumpa pers tentang pilkada. TEMPO/Ayu Cipta
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan melarang peserta aksi 313 melakukan long march dari Istana ke DPR. Sejumlah warga berencana menggelar aksi unjuk rasa di Istana Kepresidenan menuntut pencopotan Gubernur Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama karena kasus dugaan penodaan agama, Jumat siang, 31 Maret 2017.
Kapolda juga minta massa yang ikut dalam unjuk rasa bertajuk Aksi 313 untuk menjaga ketertiban umum. Aksi 313 sendiri dilakukan dengan tujuan menuntut Presiden Joko Widodo mencopot Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari jabatannya. Aksi 313 ini rencananya digelar setekah sholat Jumat di Istiqlal.
Kepolisian masih terus berkordinasi dengan koordinator aksi, Forum Umat Islam atau FUI terkait titik aksi demo. Saat ini seluruh informasi terus dikumpulkan oleh polisi terkait kemungkinan bergeraknya massa aksi dari Istana ke Gedung DPR.
“Polisi akan melakukan pengawalan massa yang keluar dari Masjid Istiqlal melalui Gambir menuju Patung Kuda. Jarak dari Istiqlal menuju Istana Negara cuma 100-200 meter massa aksi diizinkan berjalan kaki," kata Iriawan.
“Keluar dari jalur yang telah ditetapkan seperti belok kiri ke Jalan Sudirman dan Thamrin akan kami larang karena berpotensi menganggu ketertiban umum,” kata Iriawan saat konferensi pers di Gedung DPR, Rabu, 30 Maret 2017.
