Spanduk Tolak Salati Jenazah, Plt Gubernur DKI: Jangan Terbelah

Reporter

Jumat, 7 April 2017 17:46 WIB

Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono bersama Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Edison Sianturi menyapa warga sebelum rapat koordinasi di Kantor Dinas Dukcapil, Grogol, Jakarta Barat, 6 April 2017. TEMPO/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, menyampaikan keprihatinan terhadap kemunculan spanduk provokatif di sejumlah masjid di Jakarta, yang melarang mensalati jenazah. Pernyataan itu ia sampaikan langsung di hadapan dewan masjid dan para marbot yang datang ke Balai Agung DKI, untuk menerima kartu layanan gratis naik bus Transjakarta.

"Ini yang kadang saya prihatin Pak Ketua Masjid dan marbot. Memang fungsinya kalau muslim meninggal dunia itu fardhu kifayah disalati. Bahkan meninggal di penjara pun disalati walau pun bekas penjahat dan maling," kata Sumarsono di Balai Agung DKI, Jumat, 7 April 2017.

Baca: Masjid Tolak Salatkan Pemilih Ahok, Begini Reaksi Warga

Sumarsono mengimbau agar masjid bisa difungsikan kembali sebagai sarana ibadah dan tidak terlibat dalam urusan pemilihan kepala daerah DKI 2017. Ia ingin agar warga Jakarta bisa khusyuk dalam beribadah. "Saya terima kasih pada ketua dewan masjid Jakarta yang sudah susah payah mengimbau kiri kanan. Jangan terbelah hanya karena pilkada. Marbot-marbot juga terima kasih," ujarnya.

Larangan mensalati jenazah pertama kali muncul melalui spanduk yang dipasang di salah satu masjid di Jakarta Pusat. Isi spanduk tersebut menyatakan bahwa masjid menolak mensalati jenazah yang merupakan pendukung calon Gubernur DKI inmumben, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang tersandung kasus penodaan agama.

Baca : Ini Penjelasan Masjid Al Jihad yang Tolak Salatkan Pemilih Penista Agama

Larangan itu pun kemudian menyebar ke kawasan lainnya dengan memasang spanduk. Meski begitu, Sumarsono sudah mengimbau agar spanduk-spanduk tersebut dicopot. Sejauh ini, kata Sumarsono, ada 1.153 spanduk bernada provokatif dan tanpa izin yang telah diturunkan. Menurut dia, kemunculan spanduk itu menyebabkan terjadinya gesekan psikologis di kalangan masyarakat selama pilkada berlangsung.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Jawab Unek-unek Prasetyo Edi, Soni Sumarsono: Pengganti Anies Baswedan Harus Mesra dengan DPRD DKI

22 Agustus 2022

Jawab Unek-unek Prasetyo Edi, Soni Sumarsono: Pengganti Anies Baswedan Harus Mesra dengan DPRD DKI

Eks Plt Gubernur DKI Soni Sumarsono mengatakan pengganti Anies Baswedan harus mesra dengan DPRD DKI, seperti halnya hubungan suami istri.

Baca Selengkapnya

Rute Jabatan yang Harus Dilalui Fadil Imran Bila Berminat Jadi Pengganti Anies

22 Mei 2022

Rute Jabatan yang Harus Dilalui Fadil Imran Bila Berminat Jadi Pengganti Anies

Mendadak, nama Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran masuk bursa Penjabat Gubernur DKI pengganti Anies. Belum menjabat eselon satu.

Baca Selengkapnya

Kata Eks Plt Gubernur DKI soal 3 Nama Calon Kandidat Pengganti Anies Baswedan

21 Mei 2022

Kata Eks Plt Gubernur DKI soal 3 Nama Calon Kandidat Pengganti Anies Baswedan

Mantan Dirjen Otda Sumarsono beberkan keunggulan masing-masing calon pengganti Anies Baswedan sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya