RPTRA Kaljodo, Air Asin dan Jungkat-jungkit yang Patah

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 9 April 2017 07:37 WIB

Permainan jungkat-jungkit di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo teronggok karena patah sehingga tidak bisa digunakan kembali oleh anak-anak. Selasa, 28 Maret 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Pengunjung Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo harus bersiap dengan ketidaknyamanan di kawasan yang kini jadi salah satu ikon di Jakarta. Seperti yang dialami Yayuk Endang Sri Wahyuni, 54 tahun, saat berwudhu di musala kawasan tersebut.

“Pleh… pleeh… kayak air laut. Asin!" kata dia saat ditemui pada pengujung Maret lalu. Selesai salat, Yayuk masih merasakan kulitnya yang lengket karena air di musala tersebut.

Seorang pengunjung lainnya, Windiarti, mengungkapkan keluhan yang sama. Menurut perempuan berusia 33 tahun itu, asinnya air tanah Kalijodo sudah menjadi pengetahuan umum masyarakat sekitar—jauh sebelum ruang publik terpadu ramah anak dan terbuka hijau senilai lebih dari Rp 3,6 miliar itu dibangun di sana. Pembangunannya memanfaatkan tanggung jawab sosial (CSR) pengembang PT Sinarmas Land dan diresmikan pada Februari lalu.

“Seharusnya pakai air pipa dari PDAM supaya yang mau salat juga nyaman. Biar salatnya khusyuk,” ujar Windiarti.


Baca: Ini Dia Wajah Baru Kalijodo Setelah Digusur



Beberapa pengunjung lainnya juga mengeluhkan musala yang tak bersih dan tak nyaman. Belum lagi toilet yang minim pemeliharaan. Toilet baru itu penuh sampah, kotor, dan bau. “Kalau toilet gratis begini jadinya, kotor dan jorok. Saya enggak masalah disuruh bayar, asalkan bersih,” ujar Liseria, 70 tahun, pengunjung yang lain lagi. Gara-gara toilet, penghargaannya terhadap ruang publik dan terbuka hijau baru pengganti kompleks lokalisasi itu pun ternoda.

Saat Tempo ikut mengintip ke dalam toilet itu, sampah kertas tisu di satu sudut dan lantai kotor penuh jejak alas kaki langsung membetot perhatian. Lalu kloset duduknya yang tidak kering serta selang yang tergeletak tak pada tempatnya.

Keluar dari titik musala dan toilet, Tempo bertemu dengan Mia dan sahabatnya, Nurbaiti. Kedua remaja yang baru beranjak dewasa itu mengaku sudah beberapa kali datang ke taman dan ruang publik itu sejak peresmian. Mereka mengaku penasaran terhadap fasilitas kawasan eks lokalisasi itu. Ada area joging, arena bermain anak, amphitheatre, skate park, dan jalur sepeda. “Tapi memang perlu lebih banyak tempat teduh, ya,” ujar Mia di antara bayang-bayang dinding pembatas RTH dan RPTRA Kalijodo.


Baca: Transjakarta Buka Rute Bus Tingkat Wisata ke Kalijodo

Sejauh yang sudah didapatinya, Mia dan Nurbaiti memberi beberapa catatan. Di antaranya sarana permainan jungkat-jungkit sudah ada yang terbelah patah dan malah terbelah. Jungkat-jungkit yang lain malah teronggok miring karena ada bagian yang lepas pada porosnya saat itu. Mereka menduga fasilitas permainan kelebihan beban karena pengunjung yang terus mengalir hampir setiap hari.

"Seharusnya ada permainan yang lebih banyak lagi. Apalagi pengunjungnya sudah banyak begini," kata Nurbaiti.


Apa kata pengelola?


Advertising
Advertising

<!--more-->



Sarah Assifa, 22 tahun, adalah satu di antara pengelola RTH/RPTRA Kalijodo. Ia bersama lima temannya bertanggung jawab dalam dua giliran kerja untuk kawasan seluas total hampir 16 ribu meter persegi tersebut.

Dan Sarah hanya menghela nafas ketika Tempo mengungkap temuan para pengunjung soal air, toilet, dan sarana dalam taman. Dia malah menambah catatan buruk itu, yakni program-program yang digagas kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang nyaris tidak jalan.

“Karena jumlah pengelola tidak sebanding dengan pengunjungnya,” katanya memberi jawaban. “Sebuah ruang aula yang sejatinya untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak lebih sering dipenuhi orang dewasa yang berteduh.”




Siang itu Sarah sudah menenggak habis air mineral dalam sebuah botol. Dia baru kembali setelah berkeliling di sekitar RPTRA Kalijodo. Dia mengakui sampah yang menumpuk membuat kerjanya lebih berat. Apalagi saat akhir pekan atau hari libur. "Kami benar-benar kewalahan," kata Sarah.


Baca: Podomoro Klaim Biaya Penggusuran Kalijodo Barter Reklamasi

Dalam kunjungannya ke lokasi itu pada akhir Maret lalu, pelaksana tugas Gubernur Jakarta Sumarsono mencicipi sendiri air asin yang dikeluhkan itu. Ia juga menyaksikan “kolam mati” karena puluhan bibit ikan lele di dalamnya sudah tak bersisa—diduga karena air yang asin.

“Tidak bisa dipertahankan seperti ini,” katanya menegaskan. Bukan hanya ikan, pepohonan, menurut dia, pasti akan menyusul mati. Beberapa memang sudah terlihat tidak sehat dan dedaunannya mengering. “Nanti harus ada proses air asin jadi tawar atau PDAM masuk," ujar Soni, sapaan Sumarsono.

Pengelolaan yang lemah, menurut dia, juga berpangkal pada manajemen yang tidak jelas. Dia menerangkan, RTH Kalijodo masih di bawah Dinas Kehutanan. Padahal, kata Soni, secara substansi, ruang publik dan terbuka hijau membutuhkan peran besar Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk.

“Ini harus diselesaikan, siapa yang harus mengelola apa dan tanggung jawab siapa,” katanya sambil menambahkan, “Harus ada peraturan gubernur untuk pengelolaan RPTRA Kalijodo.”

Direktur Jenderal Otonomi Daerah di Kementerian Dalam Negeri itu juga ingin ada tambahan petugas yang menjaga keselamatan pengunjung selama menggunakan fasilitas, seperti lapangan skateboard atau lintas sepeda. Pasalnya, masih banyak anak yang menggunakan area permainan tanpa menggunakan pelindung diri, sehingga membahayakan keselamatan.

Salah satunya adalah remaja berusia 15 tahun bernama Ariendra. Pemain pemula skateboard itu bermain tanpa kelengkapan pelindung kepala, siku, dan lutut. Ariendra mengaku pernah beberapa kali mengalami cedera di sana. "Seringnya cedera engkel. Jari patah juga pernah," ujarnya nyengir.

LARISSA HUDA


Berita terkait

Cibis Park: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Daya Tariknya

2 hari lalu

Cibis Park: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Daya Tariknya

Untuk menemani weekend, Anda bisa datang ke Cibis Park yang terletak di daerah Pasar Minggu. Ini lokasi, jam buka, dan harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

20 hari lalu

Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

Pekanbaru dan sekitarnya menawarkan pengalamanbaru bagi para wisatawan libur Lebaran 2024. Antara lain Istana Siak dan Asia Farm Pekanbaru.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata Gratis di Hong Kong

44 hari lalu

7 Destinasi Wisata Gratis di Hong Kong

Kalau merencanakan perjalanan dengan tepat, wisatawan dapat merasakan banyak hal di Hong Kong dengan gratis.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Beri Tiket Jalan-jalan Studi Banding ke Luar Negeri untuk Lurah dan Camat yang Giat Bikin Taman

23 November 2023

Heru Budi Beri Tiket Jalan-jalan Studi Banding ke Luar Negeri untuk Lurah dan Camat yang Giat Bikin Taman

Pj Gubernur DKI Heru Budi meminta lurah dan camat untuk giat dan berinovasi menata kawasan di wilayahnya jadi taman dan trotoar.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Untuk Difabel di Surabaya, Apa Saja Fasilitasnya?

3 Oktober 2023

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Untuk Difabel di Surabaya, Apa Saja Fasilitasnya?

Surabaya memiliki sejumlah destinasi wisata untuk difabel. Ini rekomendasi tempat wisata ramah difabel di Surabaya

Baca Selengkapnya

Tak Ingin RTH Kalijodo Disalahgunakan, Heru Budi Libatkan Warga Lakukan Pengawasan

17 September 2023

Tak Ingin RTH Kalijodo Disalahgunakan, Heru Budi Libatkan Warga Lakukan Pengawasan

RTH Kalijodo diharapkan dapat menjadi wadah bagi bibit baru atlet olahraga sepeda BMX dan skateboard yang bisa mewakili Jakarta.

Baca Selengkapnya

Tambah Ruang Terbuka Hijau, Pemprov DKI Terima Fasos dan Fasum 16,7 Hektare Senilai Rp 1,5 Triliun

16 September 2023

Tambah Ruang Terbuka Hijau, Pemprov DKI Terima Fasos dan Fasum 16,7 Hektare Senilai Rp 1,5 Triliun

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta akan memperbaiki sekitar 6 hektar bangunan 23 ruang terbuka hijau (RTH).

Baca Selengkapnya

Heru Budi Pastikan TK Gedung Peluru tidak Digusur: Dari Awal Enggak Ada Niatan

11 September 2023

Heru Budi Pastikan TK Gedung Peluru tidak Digusur: Dari Awal Enggak Ada Niatan

Heru Budi menjelaskan Pemprov DKI ingin memperbaiki taman dan gedung agar lokasi di wilayah tersebut lebih luas, tidak menggusur TK Gudang Peluru

Baca Selengkapnya

Ruang Terbuka Hijau Masih Minim, Jakarta Terus Dirundung Udara Buruk

29 Agustus 2023

Ruang Terbuka Hijau Masih Minim, Jakarta Terus Dirundung Udara Buruk

DKI Jakarta hanya memiliki 5 persen ruang terbuka hijau. Jauh dari amanat undang-undang. Di sisi lain udara buruk terus menghantui

Baca Selengkapnya

Rapat Bersama Jokowi, Heru Budi Sampaikan Langkah Perbaikan Kualitas Udara Jakarta

15 Agustus 2023

Rapat Bersama Jokowi, Heru Budi Sampaikan Langkah Perbaikan Kualitas Udara Jakarta

Heru Budi sampaikan langkah-langkah terbaru untuk perbaiki kualitas udara Jakarta setelah mengikuti rapat bersama Jokowi di Istana Negara

Baca Selengkapnya