Sebelum Pergub Disusun, Transjakarta Diminta Kaji Integrasi KWK  

Reporter

Senin, 10 April 2017 18:57 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah meminta Direktur Utama PT Transportasi Jakarta mengevaluasi masa uji coba integrasi Koperasi Wahana Kalpika (KWK) dengan bus Transjakarta. Saefullah meminta Transjakarta mempertimbangkan hal-hal yang menyangkut kepentingan koperasi, sopir, bos KWK, dan Organisasi Angkutan Darat (Organda).

Dalam masa uji coba ini, kata Saefullah, kepentingan-kepentingan itu juga diharapkan bisa mengakomodasi kepentingan pemerintah yang di dalamnya ada kepentingan masyarakat. Uji coba integrasi KWK dengan Transjakarta akan berjalan selama satu bulan.

"Jangan sampai masa uji coba ini nanti akan dijadikan bahan pergub (peraturan gubernur) serta untuk melakukan integrasi KWK dan jenis kendaraan sejenisnya dengan Transjakarta. Itu malah menjadi persoalan," ujar Saefullah di Balai Kota, Senin, 10 April 2017.

Baca:
Mulai Hari Ini Naik Angkot KWK Gratis ke Halte...
Angkot KWK Terintegrasi dengan Transjakarta Mulai 1...

Saefullah berharap peraturan gubernur yang akan dibuat berdasarkan hasil uji coba itu implementatif dan tidak mengawang-awang. Peraturan gubernur, tutur dia, harus menjiwai kepentingan masyarakat.

Dalam masa uji coba, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melibatkan pihak universitas agar standarnya teruji secara akademis. Peraturan gubernur baru akan dirancang seusai masa uji coba integrasi KWK dengan Transjakarta. Jika pelayanan transportasi umum memadai, Saefullah menjamin kendaraan pribadi atau kendaraan berbasis online bisa berkurang.

Baca juga:
DKI Rencanakan Kereta Transjakarta, Anggarannya Rp 360 Miliar
Bekasi Berusaha Alihkan Pengguna Kendaraan Pribadi ke Angkot

"Kalau masyarakat merasa sudah ada kepastian kapan mereka berangkat dan pulang, saya rasa kendaraan online juga nanti akan berkurang, juga ojek-ojek sepeda motor yang penuh risiko itu.” Ia berpendapat, jika KWK dinilai nyaman, penumpang akan lebih terjamin keselamatannya.

Peraturan gubernur akan mengkaji honor sopir angkutan kota (angkot). Sebisa mungkin hasil peraturan yang akan masuk dalam pembahasan itu bisa mendapatkan pendapatan yang layak dan masih bisa disisihkan untuk keluarga. "Kalau sistem ini sudah bagus, mungkin dia lebih banyak bawa uang pulang ke rumah ketimbang habis di jalan.”

Diharapkan hasil survei akan seperti itu. “Peraturan gubernur yang akan kami buat betul-betul mengakomodasi kepentingan masyarakat dan pengemudi.”

LARISSA HUDA




Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

11 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

16 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

18 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

18 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

22 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

24 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

27 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

40 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

58 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

59 hari lalu

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya