Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer tingkat SMA. ANTARA/Wahyu Putro
TEMPO.CO, Jakarta - Telah meminta Perusahaan Listrik Negara menjaga stabilitas pasokan listrik selama ujian nasional berbasis komputer, Dinas Pendidikan Kota Depok juga meminta semua sekolah menyediakan genset untuk mengantisipasi listrik padam. Juru Bicara SMA Negeri 1 Depok Deden Suryasa mengatakan sekolah telah menyediakan genset dengan daya 80 megawatt.
"Kami sudah tiga tahun melaksanakan UNBK. Setiap pelaksanaan memang selalu menyediakan genset," ujar Deden, Senin, 10 April 2017. Genset disewa untuk mengantisipasi gangguan listrik selama proses ujian berlangsung.
Sekretaris Dinas Pendidikan Siti Chairijah mengatakan pihaknya telah mengirim surat ke PLN untuk meminta kesiapan menjaga pasokan listrik selama UNBK SMA hingga Kamis, 13 April 2017. "Dinas Pendidikan Jawa Barat mengirim surat ke PLN pada 20 Februari lalu," kata Siti, Senin, 10 April 2017.
Kepada Dinas, PLN berjanji tidak akan melakukan pemadaman terencana untuk pekerjaan pemeliharaan selama ujian berlangsung. Selain itu, PLN juga melakukan upaya pencegahan melalui kegiatan pemeliharaan jaringan 20.000 volt di gardu distribusi. "Tujuannya agar tidak terjadi pemadaman akibat pasokan listrik yang terganggu karena layangan atau binatang," ujar Siti.
PLN, kata Siti, tidak bisa mengantisipasi pemadaman listrik akibat gangguan yang diluar kendali. Oleh karena itu, PLN meminta sekolah juga menyediakan genset sesuai kebutuhan sekolah. "Sekolah juga diminta untuk memelihara alat kelistrikannya," ujar Siti.
UNBK diadakan tiga sesi. Sesi pertama dan kedua dimanfaatkan oleh SMAN 1, dan sesi ketiga untuk SMAN 11 yang menumpang, karena ruang kelas mereka terbatas. Total yang mengikuti UNBK di SMAN 1 sebanyak 316 siswa. Mereka ujian di sembilan kelas. "Satu kelas khusus untuk anak berkebutuhan khusus," ujar Deden.