Di dalam Angkot KWK tersebut, Hermawan mengeluarkan pisaunya dan meminta Risma Oktaviani untuk memberikan Handphone, perhiasan dan uangnya. Saat berada di Traffic Light Buaran, Risma berteriak meminta tolong hingga di dengar oleh Satlantas Jakarta Timur Aiptu Sunaryanto saat melintas. istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Public Relations Manager Go-Jek Indonesia, Rindu Ragillia, memberi apresiasi atas keberanian pengemudi Go-Jek, Agus Rahmat, yang turut membantu menyelamatkan korban penyanderaan di Buaran, Jakarta Timur. “Go-Jek sangat bangga dan mengapresiasi aksi heroik yang dilakukan Bapak Agus," kata Rindu Ragillia melalui pesan elektronik, Kamis, 13 April 2017.
Rindu berharap Agus segera pulih dari luka akibat tersayat senjata tajam pelaku penyanderaan. Perusahaan siap menanggung seluruh biaya pengobatan Agus. “Supaya beliau bisa kembali bekerja," katanya.
Penyanderaan di Buaran itu terjadi 9 April 2017. Seorang pria bernama Hermawan menghunus pisau lalu mengancam akan membunuh penumpang angkot, Risma Oktaviani dan bayinya, Dafa Ibnu Hafiz. Masyarakat, termasuk Agus, berkerumun di sekeliling angkot untuk membantu menyelamatkan korban.
Seorang polisi, Ajun Inspektur Satu Sunaryanto, melakukan negosiasi agar Hermawan mau membebaskan Risma dan bayinya. Saat Hermawan lengah, Sunaryanto tiba-tiba mencabut pistol lalu menembak lengan kanan penjahat itu. Saat itulah Agus menerobos lewat jendela. Dia berusaha merebut pisau dari tangan Hermawan. "Yang ada di pikiran saya hanya bagaimana menyelamatkan mereka. Karena saya ingat anak-istri di rumah," ujar Agus.
Tangan Agus mencengkeram pisau penjahat yang masih menempel di leher Risma. "Sempet tarik-tarikan sama pelaku," ujar Agus. Agus berusaha sekuat tenaga meski tangannya luka tergores senjata pelaku. "Saya enggak mikir takut. Yang penting mereka selamat," ujar Agus.
Setelah kejadian itu, Agus diantar temannya menuju rumah sakit terdekat. Tangan kirinya tersayat hingga tulangnya terlihat dan urat di antara jempol dan telunjuknya putus. Agus pun dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo dan harus menjalani operasi. "Enggak apa-apa saya terluka. Saya lega, yang penting ibu dan anak itu selamat," kata Agus.