Perdagangan 5 Perempuan ke Malaysia, Begini Modusnya  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Jumat, 14 April 2017 11:05 WIB

Laporan Investigasi di Majalah Tempo 20-26 Maret 2017 tentang perdagangan manusia melaporkan jaringan serta modus yang digunakan para pelaku perdagangan manusia menjebak korbannya, khususnya TKI dari Nusa Tenggara Timur. Jika jumlah TKI legal di Malaysia mencapai 1,2 juta orang. Jumlah TKI ilegal diperkirakan dua kali lebih besar. Mereka kerap tak memperoleh haknya, bahkan terkadang disiksa atau dibunuh.

TEMPO.CO, Tangerang - Kepolisian Resor Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, mengungkap perdagangan lima orang perempuan Indonesia ke Malaysia tanpa disertai dokumen resmi. Diduga mereka akan dijual untuk dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia.


Polisi menangkap AS, salah seorang tersangka dan menyelamatkan lima wanita asal Jawa Barat dan NTB yang akan dikirim melalui Bandara Soekarno-Hatta. "Modus operandinya, tersangka membawa lima korban dengan modal paspor dan tiket pesawat penerbangan Jakarta-Batam," ujar Kepala Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Arief Rachman di Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kamis 13 April 2017.


Baca: Polisi Bandara Gagalkan Perdagangan 5 Perempuan ke Malaysia

Selanjutnya, kata Arief, sesampai di Batam, AS akan membawa lima perempuan itu ke Malaysia menggunakan kapal boat. "Pengakuannya para wanita akan dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga di Abu Dhabi," ujar Arief.

Arief mengatakan, jika bisa mengantar lima wanita itu sampai ke Malaysia, AS akan menerima jasa dengan hitungan Rp 500 ribu perorang yang dikirim. AS yang pernah divonis enam bulan penjara dalam kasus yang sama di Pengadilan Negeri Tangerang ini bekerjasama dengan NN agen di Cirebon dan SC agen di Jawa Timur. NN dan SC yang berperan sebagai perekrut kini masih diburu polisi.

Pada Senin, 12 April 2017, NN menemui AS di Bandara Soekarno-Hatta memberikan paspor, tiket pesawat dan uang Rp 8,2 juta untuk ongkos AS dan lima perempuan itu ke Batam menuju Malaysia. Rencananya, sesampai di Batam AS akan membawa lima perempuan asal Jawa Barat dan NTB itu menyeberang ke Malaysia menggunakan kapal boat.



Baca juga: Kisah Ruminah Terjebak Jaringan Perdagangan Orang di Timur Tengah

Namun, perjalanan AS dihadang petugas di Terminal I B Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa, 11 April 2017. AS ditangkap dan lima perempuan calon TKI ilegal yang merupakan korban berhasil diselamatkan. Mereka adalah Nur, 37 tahun, asal Indramayu, Rin (40) asal Subang , Nun(48) asal Bandung, In (36) dan War (25) asal Lombok, NTB.

JONIANSYAH HARDJONO

Advertising
Advertising

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

2 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

25 Februari 2024

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

MUI minta kepolisian untuk menangkap dan membongkar kasus perdagangan orang ini secepatnya sampai ke akar-akarnya.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

20 Februari 2024

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

Imigrasi Soekarno-Hatta mendapati 4 WNA berkewarganegaraan Irak, Suriah, dan Sudan tersebut memiliki tujuan dan motif yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

24 Desember 2023

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

Sebelas anak di bawah umur tanpa pendamping termasuk di antara 303 penumpang asal India di pesawat yang dilarang terbang di Prancis atas dugaan TPPO.

Baca Selengkapnya

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

23 Desember 2023

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

Sebuah pesawat tujuan Nikaragua yang membawa lebih dari 300 penumpang asal India telah dilarang terbang di Prancis atas dugaan "perdagangan manusia"

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

13 Desember 2023

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

Menlu Retno menyampaikan bahwa UNHCR akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya di Aceh.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

15 September 2023

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

Kuba mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bertentangan mengenai penggunaan warganya sebagai tentara bayaran dalam perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

5 September 2023

Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

PM Italia Giorgia Meloni Buat Aliansi untuk Atasi Masalah Imigran

24 Juli 2023

PM Italia Giorgia Meloni Buat Aliansi untuk Atasi Masalah Imigran

Dipimpin Perdana Menteri Italia, negara-negara dari Mediterania, Timur Tengah, dan Afrika pada Minggu menyepakati langkah-langkah untuk mencoba memperlambat alur imigran.

Baca Selengkapnya