Jembatan Cipamingkis Putus, Truk Dilarang Lintas Jalur Alternatif
Editor
Ali Anwar
Sabtu, 15 April 2017 20:55 WIB
TEMPO.CO, Bandung -Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, angkutan berat dilarang melintasi jalur alternatif rekayasa lalu-lintas untuk menghindari Jembatan Cipamingkis di Kampung Jagaita, Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, yang putus.
“Dari hasil survei di lapangan, tdiak memungkinkan kendaraan berat melintas di sana,” kata Dedi, Sabtu, 15 April 2017. Dedi mengatakan, rekayasa lalu-lintas diberlakukan bekerjasama dengan Polda Jawa Barat untuk mengatur lalu-lintas kendaraan agar tetap bisa melintas dari Bogor menuju Cianjur atau sebaliknya.
Baca: Tiang Jembatan Cipamingkis Amblas 1,6 Meter Akibat Tergerus Air
Dari Bogor menuju Cielungsi, misalnya, kendaraan memutar di Cibucil menuju Cibarusah. “Di Cibarusah nanti masuk ke jalan kabuapten menuju Rawabogo sepanjang 11 kilometer, lalu ke Cariu, Cibeet, Cianjur, Ciranjang,” kata Dedi.
Jalur memutar itu relatif jauh. Dari Cariu menuju Cianjur, jarak tempunya menjadi 40 kilometer. Sebaliknya dari Cianjur menuju Cielungsi juga melintasi Cariu. “Dari Cariu-Rawabogo-Cibarusah-Cibucil-Cielungsi-Cibubur-Bogor,” ujar Dedi.
Dedi mengatakan, batas angkutan berat masuk jalur alternatif tersebut dari Cileungsi-Cibucil-Cibarusah-Rawabogo. “Kecuali dari Cibucil, Cibarusah menuju Cikarang, itu masih diperkenanakan untuk melintas angkutan berat, termasuk menuju pintu tol Cikarang Barat untuk masuk ke Tol Cipularang,” kata Dedi.
Jalur alternatif yang terlarang buat angkuta berat juga di lintasan Cariu menuju Loji Karawang Barat. “Itu juga angkutan berat tidak diperkenankan,” kata Dedi. Kendati demikian, ujar Dedi, jalur alternatif itu masih diperbolehkan dilalui bus umum.
Sedikitnya ada 40 unit bus AKDP yang memiliki trayek yang melintasi Jembatan Cipamingkis melewati Parung Indah. “Bus kecil angkutan penumpang masih diperkenankan melintasi jalur-jalur alternatif yang kita lakukan rekayasa lalu-lintas itu,” kata Dedi.
Dedi mengaku, sudaah memasang rambu petunjuk arah di sejumla titik untuk memudahkan kendaraan mengikuti rute rekayasa lalu-lintas menghindari Jembatan Cipamingkis yang putus itu. “Mulai dari Cileungsi Bogor, Cikalong, Cibarusah Bekasi itu rambu petunjuk protable kita pasang untuk memudahkan melitnasi jalur Cibucil-Cbarusah-Rawabogo-Cariu,” kata dia.
Menurut Dedi, opsi penanganan perbaikan jembatan itu belum diputuskan oleh Dinas Bina Marga Dan Tata Ruang Jawa Barat. Perkiraan terburuk, rekayasa lalu-lintas itu akan terus diberlakukan saat arus angkutan Lebaran nanti. “Penanganan jembatan ini harus di analisis oleh Bina Marga, apakah bisa dilakukan utnuk angkutan Lebaran atau sama sekali tidak mungkin dilewati jembatan ini,” kata dia.
Dedi mengatakan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. siang tadi sempat melihat langsung kondisi Jembatan Cipamingkis yang amblas tersebut. Gubernur meminta perbaikan jembatan dilakukan Dinas Bina Marga dan Tata Ruang sementara rekayasa lalu-lintas disiapkan oleh Dinas Perhubungan.
Menurut Dedi, dua opsi masih dipertimbangkan. Pertama memperbaiki pilar jembatan dan mendongkrak jembatan. “Tapi masih dilihat dulu strukturnya. Apakah sudah retak sehingga harus diganti permanen,” kata Dedi.
Opsi kedua memasan g Jembatan Bailey. Dedi mengatakan, jembatan Bailey juga riskan karena lebar bentang jembatan relatif panjang. “Agak kepanjangan untuk jembatan Bailey,” kata Dedi.
Baca juga: Jembatan Cipamingkis Ambruk, Kendaraan Gunakan jalur Alternatif
Dia mengaku, kemungkinan kendaraan yang terpaksa memutar menghindari Jembatan Cipamingkis akan berimbas pada kepadatan arus kendaraan menuju Puncak pada libur akhir pekan panjang ini. “Jalan ini biasanya dipergunakan menjadi alterantif dari Puncak,” kata Dedi.
AHMAD FIKRI