Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono (kiri), Gubernur Petahana Basuki Tjahaja Purnama (tengah) dan Wakil Gubernur Petahana Djarot Saiful Hidayat (kanan) mengahadiri acara serah terima jabatan di Balai Kota Jakarta, 15 April 2017. ANTARA/Aprillio Akbar
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan tersebarnya surat pemberitahuan atas nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk peresmian Masjid Raya KH. Hasyim Ashari merupakan informasi bohong atau hoax. Menurut dia, hal itu tidak logis.
"Kemarin sudah diresmiin. Jadi itu fitnah. Itu black campagne," kata Djarot di Pisa Cafe, Jakarta, Ahad 16 Februari 2017. Djarot memastikan surat itu hoax dilihat dari tanda tangan Basuki dilakukan pada 15 April 2017 saat masih cuti kampanye.
Djarot pun meminta Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta mendeteksi pihak yang menyebarkan kabar itu. Dia pun meminta Bawaslu dan kepolisian mengusut kabar ini.
Djarot meminta semua pihak menjaga kondusivitas masa tenang dalam Pilkada DKI Jakarta. "Tim cyber itu bisa melacak siapa yang membuat itu dan siapa yang menyebarkan terlebih dahulu," kata Djarot.
Sebelumnya beredar surat dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada warga muslim DKI untuk menghadiri peresmian Masjid Raya KH Hasyim Ashari pada 16 April 2017. Surat itu ditandatangani Basuki pada 15 April 2017. Djarot menyatakan tidak mungkin Basuki menandatangani surat pemerintah karena masih cuti saat itu.
Masjid Raya KH. Hasyim Ashari telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 15 April 2017, yang semula dijadwalkan pada 16 April. Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono membantah percepatan bersifat politis dengan berakhirnya masa cuti Basuki-Djarot.